ARAH PANTURA, Karawang – Pemerintah terus memperkuat upaya penurunan angka stunting di Indonesia melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam kegiatan sosialisasi MBG yang digelar di Karawang, Rabu (13/5/2025), Anggota Komisi IX DPR RI, Cellica Nurrachadiana, menegaskan bahwa program ini menyasar kelompok rentan seperti balita, anak-anak sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Cellica menyebut, MBG tidak hanya ditujukan untuk pemenuhan gizi harian, tetapi juga sebagai strategi meningkatkan prestasi belajar anak di sekolah.
“Dulu kita mengenal 4 Sehat 5 Sempurna. Sekarang, MBG hadir dengan konsep Makan Bergizi Seimbang, yang disesuaikan dengan kebutuhan gizi anak-anak masa kini,” ujarnya.
Cellica menambahkan bahwa konsumsi rutin makanan bergizi terbukti mampu meningkatkan konsentrasi, energi, dan keaktifan siswa selama proses belajar. Karena itu, MBG menjadi bagian integral dari peningkatan kualitas pendidikan nasional.
Selain aspek pendidikan, MBG juga diharapkan membawa dampak positif bagi ekonomi lokal. Program ini menggandeng UMKM, petani, hingga nelayan dalam rantai pasok makanan, sehingga membuka lapangan kerja baru dan memperkuat kemandirian pangan nasional.
“Kalau kita melibatkan pelaku usaha lokal, maka MBG bisa sekaligus memperkuat ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan terhadap impor,” jelas Cellica.
Dalam kesempatan yang sama, Tenaga Ahli Badan Gizi Nasional (BGN), Adhe Tias Maulana, menyampaikan bahwa manfaat dari program MBG akan dirasakan secara bertahap. Ini adalah bagian dari rencana jangka panjang untuk mencetak Generasi Indonesia Emas 2045.
Sebagai lembaga non-kementerian, BGN berperan mendampingi pemerintah dalam memastikan seluruh masyarakat Indonesia memperoleh akses makanan bergizi yang berkualitas.
“Kami di BGN berkomitmen mendukung program ini agar berjalan optimal, dengan pengawasan mutu dan intervensi gizi yang terintegrasi,” tutur Adhe.**
Artikel ini juga tayang di ArahPantura.id