Arah Pantura – Komisi IX DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Gedung Pertemuan Sabha Husada Bhakti, Dinas Kesehatan Tulungagung, Jawa Timur. Kegiatan yang dihadiri sekitar 300 peserta ini berlangsung semarak dan penuh antusiasme dari masyarakat.
Program MBG menjadi salah satu inovasi pemerintah pusat dalam meningkatkan status gizi anak-anak usia sekolah. Tak hanya berdampak pada kesehatan, program ini juga dirancang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui pelibatan warga dalam proses distribusi dan produksi makanan bergizi.
Wisnu Wahyu Hardjanto, Tenaga Ahli Komisi IX DPR RI, menekankan bahwa MBG memiliki dua fungsi utama: memenuhi kebutuhan gizi anak dan mendorong perputaran ekonomi lokal. “Program ini bukan hanya soal makan gratis, tapi juga menciptakan lapangan kerja dan memberdayakan tenaga kerja lokal,” ujarnya.
Ia menambahkan, agar pelaksanaan program ini tepat sasaran, pemerintah daerah harus menjalin kolaborasi lintas sektor, terlebih di wilayah dengan angka stunting yang masih tinggi.
Dari sisi perencanaan nasional, Kolonel Cba. Rustandi Wiramanggala, Tenaga Ahli dari Sekretaris Deputi Promosi dan Kerja Sama BGN, menjelaskan bahwa MBG merupakan bagian dari investasi jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045.
“Program ini tak hanya memberi makanan bergizi, tapi juga membangun kemandirian daerah lewat pendirian Sentra Produksi Pangan Gizi (SPPG),” jelas Rustandi. Setiap SPPG akan dipimpin oleh Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), didukung oleh akuntan, ahli gizi, dan 44 tenaga kerja lokal—sehingga secara langsung menggerakkan ekonomi setempat.
Sementara itu, Ratih Puspitaningtyas, Kepala Instalasi Gizi RSUD dr. Iskak Tulungagung, menggarisbawahi pentingnya edukasi tentang gizi seimbang. Menurutnya, pola makan sehat dan teratur sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak serta mencegah dua masalah besar: stunting dan obesitas.
“Pemahaman masyarakat soal gizi harus ditingkatkan. Bukan sekadar kenyang, tapi harus sehat dan bergizi. Pola makan seimbang adalah fondasi generasi unggul,” tegas Ratih.
Dengan sinergi lintas sektor, Program MBG diharapkan tak hanya meningkatkan gizi anak-anak, tapi juga memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi lokal sebagai langkah nyata menuju Indonesia yang sehat, mandiri, dan maju pada 2045.**
Artikel ini juga tayang di ArahPantura.id