Kronologi, Jakarta – Peneliti kebijakan publik dan politik Center for Indonesia Reform, Subhan Akbar, mendorong agar para pemegang saham memiliki penilaian yang komprehensif terkait rencana pemilihan calon Dirut PT Telkom Tbk (Persero) mendatang. Diketahui, perusahaan pelat merah tersebut dijadwalkan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 yang akan dilaksanakan 27 Mei 2025 nanti.
Sejumlah nama dikabarkan digadang-gadang sebagai calon kuat Dirut Telkom. Di antaranya yaitu Ririek Adriansyah yang kini tengah menjabat sebagai Dirut. Sekilas tentang Ririek Adriansyah, Ririek Adriansyah bukanlah sosok asing di perusahaan telekomunikasi dan digital milik rakyat itu.
Ia memulai karir atau berkiprah di Telkom group hampir 14 tahun lamanya. Dalam perjalanannya, Ririek Adriansyah pernah menduduki berbagai posisi strategis dalam jajaran Board of Direction di Telkom group.
Mulai dari sebagai direksi, Dirut Telkomsel hingga saat ini sebagai Dirut Telkom. Selain Ririek Adriansyah, nama lain yang juga disebut-sebut memiliki kans besar untuk jadi Dirut Telkom yaitu Honesti Basyir. Honesti Basyir yang kini menjabat sebagai
Direktur Group Business Development Telkom, juga bisa dibilang tak jauh berbeda dengan Ririek Adriansyah terkait perjalanan atau kiprahnya di Telkom.
Bahkan, ditarik lebih jauh karir Ones, sapaan akrab Honesti Basyir, sederet jabatan telah diembannya, yaitu Direktur Keuangan Telkom (2012-2014), Vice President Strategic Business Development Direktorat IT Solution and Strategic Portfolio Telkom (2012), Vice President Strategic Business Development, Strategic Investment & Corporate Planning Telkom (2010 – 2012), Project Controller-1 Project Management Office Telkom (2009 – 2010), Assistant Vice President Business & Finance AnalysisTelkom (2006 – 2009).
Tahun 2012 menjabat CEO Telkom Group hingga 2014. Berlanjut, menduduki posisi President Commisioner of Metra, Chief Marketing Officer (CMO) Wholesale and International Business TLKM Group pada 2014-2017.
Di waktu hampir bersamaan, Honesti juga menjabat President Commissioner of TELIN pada 2015–2017 dan President Commissioner of Metra pada 2016 – 2017. Ditarik lebih jauh lagi, sejak 1993 hingga 2017, Ones sudah 23 tahun di Telkom.
Kemudian pada 2017-2019, Honesti Basyir di BUMN berbeda, yaitu menjabat sebagai CEO of PT Kimia Farma Tbk, lalu 2019-2023 ditunjuk menjadi Direktur Utama Bio Farma.
Pada 2023 RUPST PT Telkom mengangkat Ones, sapaan akrabnya, sebagai Direktur Group Business Development.
Adapun kandidat lainnya yang juga tak kalah kuat peluangnya yaitu Heri Supriadi. Kini Heri Supriadi menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Telkom yang diangkat pada RUPS 2020 hingga sekarang.
Sosok Heri bukan orang baru, ia pernah menjabat sebagai Corporate Secretary & VP-Investor Relations di PT Telkom dari tahun 2009- 2010, Direktur Utama PT Graha Sarana Duta (anak usaha Telkom) periode 2010 – 2012. Kemudian, direktur keuangan Telkomsel (anak usaha Telkom) sejak 2012. Jika dihitung karir Heri Supriadi hingga sekarang tahun 2025 di Telkom kurang lebih sudah 16 Tahun.
Terakhir yang juga disebut-sebut sebagai calon kuat Dirut Telkom yaitu Ismail. Ismail yang kini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sejak 13 Januari 2025, tapi bergabung di Komdigi sejak Kominfo (sebelum berubah nama Komdigi) sejak 1993. Dan, Dewan Komisaris PT Telkom terhitung sejak tahun 2019, dan Ketua Dewan Pengawas MASTEL pada 2023-2024.
Sepintas, rata-rata kiprah calon Dirut Telkom tersebut di atas sudah sekitar satu dekade, menurut Subhan, sudah tidak lagi relevan di tengah kemajuan teknologi digital dunia saat ini.
Alasannya, kata dia, sektor teknologi digital membutuhkan talenta-talenta muda yang mampu mengimbangi dan beradaptasi dengan dinamika perkembangan zaman yang begitu cepat dan dinamis sperti saat ini.
Subhan lantas mengutip penulis terkenal Stephen P. Robbins (Profesor emeritus manajemen di University of Miami) dan Timothy A. Judge (Profesor manajemen di University of Southern California), dalam bidang ilmu perilaku organisasi (organisational behavior), yang menyebutkan bahwa faktor usia bisa jadi indikator penting dalam capaian kinerja sebuah perusahaan. Menurut Robbins-Judge, seseorang yang sudah lama berkiprah di suatu perusahaan rasanya tidak mungkin untuk melahirkan ide dan gagasan yang original dan cemerlang.
“Karena mereka sudah terperangkap dalam zona nyaman yang tidak lagi membutuhkan pemikiran dan gagasan,” kata Subhan dalam keterangannya, Sabtu (26/4/2025).
Tak hanya itu, lanjut dia, Telkom yang notabenenya adalah perusahaan yang memiliki resource tak terbatas dibandingkan perusahaan serupa lainnya, khususnya swasta memerlukan sosok calon pemimpin (Dirut) yang bisa menjawab dinamika perkembangan zaman ke depan.
“Bayangkan Telkom ini kan sebuah perusahaan yang memiliki daya dukung dan sokongan kuat dari negara. Mulai dari soal regulasi, permodalan hingga bentuk dukungan lainnya. Sudah seharusnya Telkom diisi talenta-talenta yang tak hanya memikirkan soal kenyamanan belaka. Tapi, diisi sosok yang selain berintegritas juga visioner,” tandasnya.
Ia membayangkan, Telkom ke depan dipimpin sosok layaknya pendiri DeepSeek. “Saya berharap ada sosok seperti Liang Wengfeng yang usianya masih sangat muda sekali, baru 40 tahun. Saya berharap ada sosok semacam itu di Telkom ke depannya. Muda, energik, penuh gairah, berjiwa inovatif dan memiliki leadership yang kuat. Bayangkan DeepSeek perusaahan rintisan asal China itu hanya bermodalkan tak lebih dari Rp200 milyar mampu menciptakan teknologi Artificial Intelegence (AI) yang mampu mengguncang dunia. Sementara Telkom yang saya jabarkan di atas yang memiliki sumber dukungan, modal kapital kuat hingga saat ini belum mampu menciptakan AI. Untuk jaringan 5 G saja Telkom bisa dibilang kalah sama Indosat. Yang jelas Telkom butuh penyegaran,” tegasnya.
Menurutnya, calon Chief Executive Officer (CEO/Dirut) Telkom ke depan harus mampu memberikan perubahan terhadap perusahaan untuk berkembang lebih pesat dan menuju kesuksesan.
“Selain itu juga sosoknya harus memiliki visi misi dan keberanian sebagai seorang Dirut dalam menghadapi tantangan serta menciptakan solusi yang kredibel di tengah era disruptif saat ini,” tutupnya.
Penulis: Tio