Kronologi.id, KUBU RAYA – Pemerintah terus mendorong pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai bagian dari Program Strategis Nasional yang dirancang untuk dilaksanakan selama lima tahun ke depan. Program ini disusun bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN) dengan mengacu pada visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, dan bertujuan menciptakan generasi sehat, cerdas, serta kuat dalam rangka mendukung Indonesia Emas 2045.
Salah satu langkah awal sosialisasi program ini dilaksanakan oleh Komisi IX DPR RI di Gedung Santo Thomas, Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya, Kubu Raya, Kalimantan Barat, pada Senin, 21 April 2025.
Dalam acara tersebut, hadir Anggota Komisi IX DPR RI Alifudin, Direktur Promosi dan Edukasi Gizi Gunalan, Staf Promosi Rahma Dewi Auliyasari, dan Anggota DPRD Provinsi Kalbar Fatahillah Abrar.
Alifudin menyambut positif peluncuran program MBG yang menyasar kelompok prioritas seperti anak-anak, ibu hamil, dan lansia. Ia menegaskan pentingnya pemenuhan gizi sebagai hak dasar setiap warga negara.
“Kami mendukung program ini, tapi juga mengingatkan pentingnya kualitas pangan, keberlanjutan program, serta pelaksanaannya yang tepat sasaran,” ujar Alifudin.
Alifudin menyoroti pentingnya pengawasan terhadap implementasi program agar benar-benar mengatasi masalah gizi buruk di masyarakat. Ia juga mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam menyukseskan MBG, serta mengimbau agar ada sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
“Program ini harus mendorong perubahan pola konsumsi masyarakat menjadi lebih sehat. Kita harapkan ini bukan hanya solusi sementara, tetapi berdampak jangka panjang,” tambahnya.
Sebagai bagian dari tugas pengawasan DPR, kegiatan sosialisasi ini juga bertujuan memastikan pelaksanaan program MBG sesuai dengan standar, serta transparan dan akuntabel.
Program MBG diyakini menjadi pijakan awal untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul, produktif, dan berdaya saing tinggi. Hal ini sejalan dengan target jangka panjang pembangunan nasional menuju Indonesia sebagai negara maju di tahun 2045.
Dengan dukungan kebijakan yang tepat, pelibatan masyarakat, dan pengawasan berkelanjutan, program ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan gizi masyarakat Indonesia dari akar rumput.**