Kronologi, Jakarta – Pengamat politik Citra Institute Efriza menilai, Presiden Prabowo Subianto perlu melakukan reshuffle terhadap para menteri yang berkinerja buruk. Termasuk para menteri yang masih menganggap Presiden ke-7 RI Joko Widodo masih sebagai bos mereka.
Menurut Efriza, jika tidak di reshuffle, dikhawatirkan sikap sejumlah menteri akan semakin rajin menghadap Jokowi.
“Jika tidak ada reshuffle, dampaknya jelas para menteri itu akan semakin rajin sowan ke Jokowi. Bahkan urusan-urusannya di kementeriannya akan dibahas menteri itu bersama Jokowi,” kata Efriza kepada wartawan, Jumat (18/4/2025).
Selain itu, apabila Prabowo tak berniat melakukan reshuffle kabinet, maka publik akan mempersepsikan bahwa Jokowi adalah “ketua genk politik” mereka dan Prabowo hanya “ketua genk” di pemerintahannya.
“Jika tidak segera dibenahi, dari sikap nyeleneh menteri itu akan memantul citra di publik bahwa menunjukkan Presiden Prabowo adalah kepala politik pemerintahannya, sedangkan Jokowi sebagai kepala politik mereka,” ujarnya.
Efriza juga mengingatkan apabila Prabowo terus-menerus diam atas kondisi ini maka akan membuat Jokowi merasa masih mempunyai kewenangan mengatur kendali pemerintah dari luar.
“Dan Jokowi akan besar kepala merasa masih punya kewenangan di pemerintahan karena sikap diam Pak Prabowo,” pungkasnya.
Penulis: Tio