Kronologi, Gorontalo – David Buhi, salah seorang masyarakat di Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), melaporkan salah satu politisi di Gorontalo Utara terkait dengan penggunaan dokumen palsu pada Pemilu dan Pilkada ke Polda Gorontalo.
Dalam laporan yang di serahkan ke Polda Gorontalo pada Rabu, 26 Maret 2025, David menduga ada penggunaan dokumen palsu dalam sejumlah proses pemilihan yang ada di Pemilu 2008 hingga Pilkada 2024 di Gorut.
Menurut David, dalam Pilkada Gorut 2024, terdapat tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati. Salah satu calon wakil bupati berinisial NHY, yang sebelumnya pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Gorontalo (2009–2014) dan DPRD Kabupaten Gorut (2014–2019) sehingga keabsahan ijazah oleh NHY menjadi pertanyaan.
“Jika merujuk riwayat pendidikan dalam profil calon wakil bupati 2024, NHY disebut lulus SMP pada 2010. Artinya, saat mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Provinsi Gorontalo untuk periode 2009–2014, NHY masih berstatus siswa SMP dan belum memiliki ijazah SMA,” tegasnya.
Hal ini menimbulkan dugaan bahwa NHY menggunakan ijazah SMA palsu saat mendaftar sebagai caleg pada Pemilu 2009.
“Jika NHY saat itu masih SMP, bagaimana bisa KPU Provinsi Gorontalo menetapkannya memenuhi syarat? Diduga kuat ijazah SMA yang digunakannya palsu,” ujar David.
David juga menyoroti ketidaksesuaian urutan waktu penerbitan ijazah NHY di semua jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, hingga SMA. Ia menduga tidak hanya ijazah SMA, tetapi ijazah SD dan SMP NHY juga palsu.
“Jika ijazah yang digunakan NHY dalam Pemilu 2009 dianggap benar, berarti ijazah yang dipakai untuk Pilkada 2024 palsu, atau sebaliknya,” jelasnya.
David meminta Polda Gorontalo menelusuri keabsahan ijazah NHY, terutama karena KPU dan Bawaslu Kabupaten Gorut telah mengungkap fakta ketidaksesuaian tersebut dalam Rapat Hearing DPRD Gorut pada 12 Maret 2025.
“Saya meminta Polisi menyelidiki dugaan ijazah palsu ini. Ada indikasi kelalaian KPU dan Bawaslu Provinsi Gorontalo dalam verifikasi berkas NHY pada Pemilu 2009,” tegas David.
Penulis: Dani Baderan