Kronologi, Sangihe – Gerakan Cepat (Gercep) Bupati dan Wakil Bupati Sangihe, Michael Thungari-Tendris Bulahari dalam menangani bencana alam di tanah Tampungang Lawo, patut diacungi jempol.
Betapa tidak, hujan lebat yang mengguyur seluruh wilayah di Sangihe selang dua hari terakhir ini, mengakibatkan sejumlah akses jalan tertimbun tanah longsor dan jalan putus akibat diterjang banjir.
Buktinya, Minggu 23 Maret 2025, Bupati dan Wakil Bupati langsung menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) terkait penanganan bencana yang diakibatkan oleh cuaca ekstrim berupa hujan lebat, yang terjadi selang dua hari terakhir.
Rakor yang dihadiri Sekda, Asisten I, Asisten II merangkap Plt Kadis PUPR, Kepala Pelaksana BPBD merangkap Plt Kasat Pol PP dan Kebakaran, Kadis Perhubungan, Kadis Sosial, Kadis Kominfo, Kaban Kesbang, Kepala BMKG Naha, Kepala Cabang Sangihe Dinas PU Provinsi SULUT, Perwakilan Balai pelaksana jalan nasional XV Sulut dan Kepala Pos SAR Tahuna itu, untuk membahas penanganan sejumlah kerusakan akibat bencana alam.
Usai melaksanakan Rakor, Bupati dan Wakil Bupati, Kapolres Sangihe bersama Sekda serta sejumlah pimpinan OPD, langsung mendatangi sejumlah titik bencana yang diawali dari jembatan menuju TPA Santiago yang putus, Kelurahan Kolongan Mitung, Kendahe, Mahena serta Kampung Lenganeng.
Di lokasi bencana, Bupati MT menyampaikan bahwa pemerintah telah melakukan analisa, serta identifikasi sejumlah lokasi yang terdampak bencana alam, yang menjadi prioritas untuk segera dierbaiki.
“Dalam Rakor tadi, kita telah menganalisa, serta mengidentifikasi titik-titik longsor dan bencana di di sejumlah wilayah dengan mengunjungi lokasi, termasuk tadi di TPA ada jembatan yang putus. Kemudian di Tahuna Barat ada rumah warga yang tertimbun longsor, serta sejumlah ruas jalan menuju Kecamatan Kendahe, Mahena dan terakhir di Lenganeng yang tidak bisa dilawati kendaraan, ujar Bupati.
Ia juga memberi apresiasi kepada pihak PLN Tahuna, yang langsung memperbaiki sebuah tiang listrik roboh mengakibatkan beberapa wilayah menjadi gelap akibat terputusnya aliran listrik.
“Tiang listrik yang roboh telah diganti dan pasokan listrik sudah normal, begitu juga dengan arus lalulintas sudah aman. Kita terus berdoa daerah kita tetap terjaga dari segala bencana. Intinya, Pemerintah Daerah akan terus memantau dan melakukan penanganan cepat pada saat terjadi bencana alam di daerah ini.
Ia menambahkan, kemungkinan besar, cuaca buruk masih akan terjadi hungga dua hari kedepan. Olehnya Ia menghimbau kepada seluruh masyarakat, terlebih bagi mereka yang tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS), tempat rawan longsor, agar tetap waspada, termasuk masyarakat nelayan untuk mengurungkan niat melaut jika cuaca laut belum membaik.
Penulis: Ronal Katiandagho