Kronologi, Gorontalo – Masyarakat Gorontalo memiliki tradisi sendiri dalam menyambut bulan Ramadan. Tradisi yang bernama Koko’o ini rutin dilakukan beberapa tahun belakangan yang melibatkan semua kalangan dari muda hingga tua.
Tradisi koko’o ini merupakan pertanda memasuki hari pertama bulan Ramadan. Kata Ketua Koko’o Gorontalo, Fikram Idrus, pelaksanaan tradisi Koko’o pada tahun ini berjalan dengan baik mulai dari keamanan hingga perizinan.
“Alhamdulillah kami dilancarkan kami didukung oleh pemerintah. Alhamdulillah dari para Sponsor juga, makanya kegiatan kita bisa terlaksana dengan baik,” kata Fikram saat diwawancarai, Sabtu (1-3-2025) dinihari.
Kata Fikram, ada sebanyak 800 buah kentongan yang dibagikan secara gratis kepada masyarakat.

“Antusias masyarakat alhamdulillah, euforia menyambut awal Ramadan itu sangat luar biasa. Jadi kalau kita lihat ada kenaikanlah dari tahun-tahun sebelumnya,” kata Fikram
Tema yang diusung pada pelaksanaan Koko’o tahun 2025 ini, memperkenalkan tradisi dan budaya Gorontalo.
“Kita mengangkat alat musik tradisional Gorontalo berupa polopalo itu kita kolaborasikan dengan alat musik modern seperti drum dan sound elektrik lainnya,” ujar Fikram.
Masih kata Fikram, di tahun ini dirinya melibatkan para anak muda, dengan harapan bisa mempersiapkan penerus tradisi Koko’o yang telah dirawat 11 tahun lamanya.
“Saya melibatkan teman-teman generasi muda, bila nanti kita ada generasi dan kegiatan ini tetap berjalan lebih meriah tahun-tahun berikutnya,” tutupnya.
Penulis: Audy Anastasya