Kronologi, Gorontalo – Tradisi Koko’o di Gorontalo konsisten dilakukan selama 11 tahun. Tradisi ini merupakan pertanda sahur pertama yang ditandai dengan memainkan alat musik yang terbuat dari bambu oleh anak-anak, remaja, hingga orang tua.
Tradisi kokoo ini menjadi hal yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Gorontalo dilihat dari padatnya lokasi pelaksanaan koko’o sesuai dengan pantauan wartawan kronologi.id.
Ketua Koko’o Gorontalo, Fikram Idrus, mengatakan, koko’o ini akan dimasukan pada event rutin tahunan oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo.
“Untuk kegiatan kita malam hari ini didukung oleh pemerintah provinsi dan kami Koko’o Gorontalo akan dimasukkan dalam event rutin tahunan. Alhamdulillah kita disupport,” kata Fikram saat diwawancarai, Sabtu (1-3-2025) dini hari.
Fikram menyebut, sebagai Ketua Koko’o Gorontalo, dirinya tak ingin tradisi yang dilakukan oleh pihaknya konsisten selama 11 tahun, terhenti begitu saja.
“Saya tidak mau kegiatan ini mati begitu saja. Saya mau kita memperkenalkan tradisi Gorontalo pada saat bulan Ramadan pada khalayak banyak.
Pada tahun 2025 ini, Fikram bersama timnya, telah mempersiapkan pelaksanaan Koko’o sejak tiga bulan sebelum puasa.
“Terima kasih para sponsor khususnya sponsor utama yang sudah membantu dan mendukung kegiatan ini yang sudah dari jauh-jauh hari sebelum Ramadan. Insyaallah Koko’o Gorontalo akan tetap konsisten dan akan hadir di Gorontalo untuk meramaikan satu Ramadan di tahun-tahun berikutnya,” tandasnya.
Penulis: Audy Anastasya