Arah Pantura, Bandung – Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama para stakeholders terus mendorong pelaku usaha kecil menengah (UKM) untuk meningkatkan kualitas usaha dan menembus pasar ekspor internasional. Salah satu inisiatif pendampingan dilakukan melalui kerja sama UMKM Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) – Bank Mandiri, yang membantu UKM dalam mengakses pembiayaan, mengoptimalkan manajemen produksi, strategi pemasaran, hingga pemahaman regulasi ekspor di negara tujuan.
Acara Gathering Eksportir Jawa Barat digelar pada Senin (17/2/2025) di Mandiri University Campus Bandung, Jalan Soekarno Hatta. Dalam acara tersebut, sebanyak 71 eksportir dari Jawa Barat berkumpul, terdiri dari 41 eksportir skala perusahaan dan 30 eksportir dari kalangan UMKM.
Pejabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, mengapresiasi kontribusi luar biasa para eksportir terhadap perekonomian provinsi. Menurut Bey, nilai ekspor Jawa Barat pada tahun 2024 mencapai USD37,87 miliar—tertinggi se-Indonesia—serta nilai investasi mencapai Rp251,1 triliun. “Keberhasilan ini berkat kerja keras para eksportir,” ungkapnya.
Bey juga memberikan penghargaan kepada eksportir besar yang bersedia mendampingi pelaku UMKM agar dapat naik kelas dan menembus pasar global. Dalam acara tersebut, beliau sempat berdialog dengan pelaku UMKM yang telah berhasil mengekspor produk ke luar negeri.
Salah satunya adalah Ratna, pelaku UMKM di bidang kuliner yang sukses mengekspor produk basreng (baso goreng) ke Malaysia.
Pada tahun 2024, Ratna mengikuti pelatihan Coaching Program for New Exporter (CPNE), sebuah inisiatif kerja sama antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) – Eximbank.
Melalui pelatihan tersebut, Ratna menemukan strategi untuk merambah pasar internasional. “Alhamdulillah, produk basreng saya sudah berhasil diekspor ke Malaysia. Kemarin, saya kirimkan 80 bungkus produk,” ujarnya.
Ratna menambahkan, jika harus mengekspor secara mandiri, biaya yang dikeluarkan akan jauh lebih tinggi. Bantuan dari LPEI berupa penyediaan buyer dan penyesuaian produk sesuai kebutuhan pasar di negara tujuan sangat membantu pelaku UMKM seperti dirinya.
Sebagai pesan kepada rekan pelaku UMKM, Ratna menyemangati agar tidak takut untuk mencoba menembus pasar ekspor. “Jika kita memiliki kemauan dan terus belajar, kita pasti bisa menembus pasar internasional,” pesan Ratna.
Inisiatif pendampingan ini menunjukkan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan para mitra dalam memberdayakan UKM agar mampu bersaing di kancah global, sekaligus mengokohkan posisi ekonomi provinsi di tingkat nasional dan internasional. Makin Tahu Indonesia.**
Artikel ini juga tayang di ArahPantura.id