Arah Pantura, Jakarta – Kebakaran hebat yang melanda Glodok Plaza, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1/2025) malam, telah menewaskan enam orang. Lima korban ditemukan di ruang karaoke di lantai delapan gedung tersebut, sementara satu korban lainnya ditemukan di area berbeda. Proses pemadaman yang berlangsung lama mengungkap berbagai kerusakan parah akibat kebakaran ini.
Kasi Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Barat, Syarifuddin, menjelaskan bahwa kebakaran di lantai delapan dan sembilan menyebabkan sejumlah bagian gedung runtuh, sehingga menyulitkan para korban untuk menyelamatkan diri.
“Lima korban ditemukan di ruang karaoke lantai delapan. Lantai sembilan sendiri sudah roboh, termasuk atap baja ringan dan spandex yang terbakar habis,” ungkap Syarifuddin pada Jumat (17/1/2025).
Ruang karaoke di lantai delapan terdiri dari beberapa sekat ruangan dengan berbagai ukuran. Namun, akibat runtuhnya lantai sembilan dan panas api yang ekstrem, para korban tidak sempat melarikan diri ke tangga darurat.
“Kondisi ruangan sudah tidak berbentuk. Sekat-sekat hanya tersisa sebagian, sisanya puing-puing. Para korban ditemukan dalam keadaan mengenaskan, beberapa bahkan hanya berupa potongan tubuh,” kata Syarifuddin.
Hingga Jumat pagi, tim pemadam kebakaran masih melakukan proses pendinginan. Sementara itu, sembilan pekerja yang sebelumnya terjebak di dalam gedung telah berhasil dievakuasi dan kini dalam penanganan medis.
Selain menelan korban jiwa, kebakaran ini juga menghanguskan sejumlah kendaraan yang terparkir di lantai atas Glodok Plaza, termasuk mobil dan sepeda motor.
Plt Kadis Gulkarmat Jakarta, Satriadi Gunawan, menjelaskan bahwa luasnya area kebakaran serta sifat material yang mudah terbakar menjadi kendala dalam proses pemadaman.
“Area yang terbakar mencakup tiga lantai, yaitu lantai 7, 8, dan 9. Glodok Plaza yang mayoritas menjual barang elektronik membuat api cepat menyebar,” ujar Satriadi.
Proses pemadaman dimulai sejak Rabu malam dan berlangsung lama karena kompleksitas situasi.
Menurut saksi mata, AG (24) dan S (56), api pertama kali terlihat di lantai sembilan, di sebuah ruangan bekas diskotek di belakang videotron. Kedua saksi yang mencium bau asap mencoba memadamkan api menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), tetapi gagal karena api semakin besar.
“Keterangan saksi menyebutkan bahwa api muncul dari lantai sembilan di belakang videotron. Setelah gagal memadamkan, mereka segera mencari jalan keluar,” jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, pada Kamis (16/1/2025).
Tragedi kebakaran Glodok Plaza ini menjadi peringatan penting tentang bahaya kebakaran di gedung bertingkat, terutama yang menjual barang mudah terbakar seperti elektronik. Masyarakat dan pengelola gedung diimbau untuk selalu memastikan keberadaan dan kesiapan jalur evakuasi, alat pemadam, serta sistem keamanan kebakaran.
Artikel ini juga tayang di ArahPantura.id