Kronologi, Jakarta – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memperingati Hari Lahir ke-52 pada 5 Januari 2025. Sejumlah acara dilakukan mulai dari tingkat pengurus pusah (DPP) hingga pengurus wilayah (DPW) dan pengurus Cabang (DPC)
Dalam peringatan harlah yang mengambil tema “Tranformasi PPP untuk Indonesia” ini, sejumlah kader menggelar acara beragam. Mulai dari pengajian, santunan, hingga ceramah agama.
Namun, dalam momen Harlah ini, ada satu hal yang cukup menarik perhatian, yaitu munculnya poster “Ganti Ketum PPP”.
Logo dalam poster tersebut sangat mirip dengan logo resmi Harlah ke-52. Bedanya, dalam logo tersebut muncul jargon “Ganti Ketum”.
Isu ganti Ketum PPP memang sudah merebak sejak beberapa bulan terakhir. Mardiono yang pernah dipercaya untuk menjadi Plt Ketum PPP oleh banyak pihak dianggap gagal karena tidak mampu meloloskan PPP ke DPR RI untuk pertama kalinya.
Bahkan, pada Mukernas II PPP yang berlangsung di Ancol pada pertengahan Desember 2024, lalu muncul sejumlah nama yang disebut berpotensi menjadi Ketum PPP baru. Sejumlah nama tersebut adalah Jendral (Purn) Dudung Abdurachman, Gus Syaifullah Yusuf, Sandiaga Uno, hingga Taj Yasin.
Sementara itu pada Eksponen Fusi PPP 1973 dalam jumpa persnya di Jakarta Timur pada Minggu (5/1/2025) kemarin juga sejumlah nama untuk menggantikan Mardiono.
Eksponen Fusi PPP 1973 merupakan aktivis yang dari empat partai pendiri PPP yaitu NU, Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi), Syarikat Islam (SI), dan Persatuan Terbiah Islamiah (PERTI).
Setidaknya ada belasan nama yang muncul dalam bursa ketum PPP. Dari internal PPP yang berasal dari NU, ada nama Habil Marati (Anggota DPR RI 1999-2009) hingga Taj Yasin Maimoen (mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah). Dari Parmusi, ada Husnan Bey Fananie, dan Hasrul Azwar. Sementara calon dari SI ada nama Ahmad Faryal dan dari PERTI terdapat nama Anwar Sanusi.
“Eksponen Fusi PPP 1973 mendukung pencalonan, calon-calon Ketua Umum PPP dan Pengurus PPP yang akan maju dalam Muktamar, baik dari internal maupun eksternal,” kata Ketum Parmusi Husnan Bey Fananie dalam konferensi persnya di salah satu kafe di kawasan Otista, Jakarta, Minggu (5/1/2025).