Kronologi, Jakarta – Mantan Ketua Umum Pasukan Tetap Jokowi (Pak Tejo), Tigor Sitorus mengajak semua pihak untuk aktif membongkar data Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) yang menempatkan nama Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai pemimpin terkorup di dunia.
“Jadi kita harus benar-benar aktif. Masyarakat elemen bangsa seperti LSM harus aktif menggali data dari OCCRP tersebut,” kata Tigor, Jumat (3/1/2024).
Tigor mensinyalir, salah satu faktor penilaian OCCRP adalah sangat terang benderangnya cawe-cawe Jokowi pada Pemilu 2024 lalu. Salah satu yang paling menuai polemik adalah masifnya sebaran sembako jelang pemungutan suara Pilpres 2024, di mana anaknya Gibran Raka Bumingraka maju sebagai kontestan.
“Seperti politik sembako, Parcok (Partai Cokelat) dan dugaan politik uang,” ungkap Tigor.
Hal lain yang diprediksi menjadi penilaian OCCRP, kata Tigor, adalah dugaan bancakan proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mencatat pembangunan IKN Nusantara telah menelan anggaran mencapai Rp89 triliun hingga periode Desember 2024.
Sebelumnya, OCCRP mengumumkan Jokowi masuk ke dalam nominasi finalis tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024. Jokowi menjadi salah satu dari lima finalis lain yang paling banyak dipilih tahun ini.
Keempat tokoh lain yang masuk ke dalam kategori itu ialah Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Hasina, dan Pengusaha dari India Gautam Adani.