Kronologi, Jakarta – Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, menilai, langkah pasangan Ridwan Kamil dan Suswono (RIDO) yang akan menggugat ke Mahkamah Kontitusi (MK) dinilai mengada-ada. Ini terkait tuduhan kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) dalam pelaksanaan Pilkada DKI, 27 November lalu.
Menurut Ray, upaya tim RIDO mencari alasan atas kekalahan mereka sangat lemah dan terkesan mencari-cari kesalahan. Sehingga, sulit dikabulkan hakim MK.
“Mereka mencari-cari faktor yang dianggap mempengaruhi hasil, salah satunya soal undangan pemilih (formulir C6). Tapi itu sangat kecil dan lemah,” ujar Ray, Jakarta, Senin (9/12/2024).
Namun, Ray tak memungkiri, hasil akhir nasib Pilkada DKI Jakarta 2024 tetap bergantung pada pertimbangan hakim MK. “Kita lihat saja nanti bagaimana pertimbangan hakim,” ujarnya.
Ia pun memberikan tanggapan soal pernyataan tim pemenangan RIDO yang menyinggung suara pasangan Pramono Anung-Rano Karno lebih kecil dari angka golput. Menurut Ray, pernyataan tersebut justru menunjukkan indikasi tim RIDO masih belum menerima kekalahan.
“Kalau soal itu, ada yang lebih parah. Makanya, mengapa mereka harus menyinggung soal golput. Mereka seharusnya menyoroti keberanian untuk menghadapi lawan yang sesungguhnya, bukan melawan kotak kosong,” kata Ray.
Menurutnya, analisis suara Pramono-Rano kalah dari angka golput tidak relevan. Karena, suara RIDO sendiri justru lebih buruk lagi dibandingkan angka golput.
“Kalau Pramono-Rano kalah dari golput, pasangan RIDO ini lebih kalah lagi. Apa tidak malu meminta putaran kedua?,” katanya.
Tim Hukum pasangan RIDO akan segera melayangkan gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) ke MK terkait hasil Pilkada Jakarta 2024. Rencananya, pendaftaran gugatan akan dilayangkan paling lambat pada Rabu (11/12/2024).
Tim Bidang Hukum RIDO, Muslim Jaya Butar Butar, mengatakan, sesuai aturan gugatan ke MK paling lambat pada Rabu (11/12/2024) pukul 16.00 WIB. “Saat ini tim hukum sedang memproses seluruh bahan yang akan diajukan ke MK, baik yang berkaitan dengan narasi kecurangan dan lain sebagainya,” kata Muslim, Senin (9/12/2024).
Editor: Fian