Kronologi, Jakarta – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno menyiagakan 14.800 lebih saksi dan membentuk satuan tugas (satgas) anti politik uang atau money politics.
Langkah ini dilakukan untuk menjaga suara pemilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dari segala bentuk potensi kecurangan pada 27 November mendatang.
Ketua Harian Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno, Prasetyo Edi Marsudi menyatakan akan memberikan apresiasi dalam bentuk bonus bagi siapa pun Satgas yang berhasil menangkap aksi kecurangan dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2024.
“Kalau ada yang berhasil menangkap dengan bukti yang cukup, gua kasih bonus,” ujar Prasetyo di Jakarta, Kamis (21/11/2024).
Sejauh ini, Pras sapaan karibnya, mengaku menerima banyak laporan mengenai berbagai macam dugaan pelanggaran di lapangan. Seperti kampanye negatif dan bertebarannya berita bohong (hoaks) di jagad maya yang mendeskriditkan Pramono-Rano.
“Provokasi lewat stiker, banner, itu kan sudah gak jamannya. Bagaimana Jakarta mau dibawa menjadi kota global kalau otak si Paslon hanya ingin menang,” ungkapnya.
Menurut politisi PDIP itu, Jakarta lebih dari sekadar kota, tapi telah menjadi parameter bagi provinsi, kabupaten dan kota di Indonesia.
“Karena kalau sampai terjadi apa-apa di Jakarta semua daeran ini akan ikut. Harusnya Pilkada serentak kali ini menjadi proyek percontohan. Bagaimana pesta demokrasi yang riang gembira dan beradab,” tegas Pras.
Editor: Fian