Kronologi, Jakarta – Ketua Harian Tim Pemenangan Pramono-Rano, Prasetyo Edi Marsudi meminta, Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemorov DKI bersikap netral pada kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2024.
Secara khusus, Pras, panggilan akrabnya, mengingatkan lurah dan camat di seluruh wilayah Jakarta untuk tidak cawe-cawe mempengaruhi pilihan warga.
“Saya minta lurah, camat, dan semua ASN di bawah agar netral dan tidak cawe-cawe di Pilkada DKI,” kata Pras di Jakarta, Rabu (20/11/2024).
Mantan Ketua DPRD DKI dua periode ini menegaskan, jika ada lurah dan camat yang terlibat atau mengerahkan warga untuk memilih salah satu pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur di Pilgub Jakarta pasti akan terendus.
Sebab, Pras mengaku memiliki banyak mata dan telinga di lingkungan Pemprov DKI untuk jika di lapangan terdapat kejanggalan atau penggiringan dalam pertarungan lokal di Ibu Kota.
“Saya banyak naro orang untuk mengintip jika ada kecurangan keterlibatan camat dan lurah khususnya,” ungkap Pras.
Lebih jauh, ia mengingatkan, bahwa ada sanksi tegas bagi ASN yang ketahuan tidak netral dalam Pemiliham Umum (Pemilu). Maka itu, ia meminta ASN tak ikut cawe-cawe dalam Pilkada Jakarta.
Aturan tentang ASN harus bersikap netral dalam Pemilu 2024 dijelaskan dengan terang dalam Pasal 2 UU No 5 Tahun 2014 yang berbunyi: “Setiap pegawai ASN harus patuh pada asas netralitas dengan tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan tertentu”.
“Konsekuensinya akan ada sanksi. Jadi, jangan macam-macam lah,” Pras mengingatkan.
Editor: Fian