Kronologi, Gorontalo – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) menggelar Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Serta Penggunaan Aplikasi SiRekap dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2024.
Ketua KPU Gorut, Sofyan Jakfar dalam pembukaan kegiatan, menyampaikan bahwa pelaksanaan simulasi itu adalah bentuk sosialisasi kepada masyarakat untuk pemungutan dan penghitungan suara dalam Pilkada yang akan digelar pada Rabu 27 November 2024.
“Jadi hari ini mulai dari menyampaikan daftar pasangan calon kemudian mengedarkan undangan atau istilahnya C6 dulu dan sekarang itu namanya C Pemberitahuan,” ujarnya, saat membuka kegiatan Selasa, (19/11/2024).
Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang menjadi model simulasi pemungutan suara itu yakni TPS 2 di Desa Bulalo yang berjumlah 368 pemilih dan sesuai dengan C Pemberitahuan yang beredar dalam simulasi tersebut.
“Jadi semuanya teredar, jadi kalau ada yang tidak datang nah begitulah jadinya untuk pemilihan kedepan, jadi ada yang datang dan ada yang tidak datang, Ada yang datang lebih awal ada yang datang penghujung, itu semua kita akan simulasi pada hari ini, karena semua pemilih itu tidak punya waktu yang sama,” ungkapnya.
Untuk daftar pasangan calon yang digunakan dalam simulasi tersebut juga ditambahkan 1 pasangan calon sehingga menjadi 4 pasangan calon yang digambarkan dengan daftar pasangan dari jenis makanan dan buah-buahan.
“Kemudian daftar pasangan calon ini, karena jumlah pasangan calon disini ada 3 maka kami tambahkan 1 jadi 4 untuk simulasi ini. Jangan sampai setelah hasil simulasi pasangan ini yang paling banyak, jadi ditambahkan jadi 4,” jelas Sofyan.
Sofyan menjelaskan juga bahwa TPS yang disiapkan juga nantinya ramah untuk pemilih disabilitas seperti adanya kursi roda, alat bantu dengan bagi tunanetra untuk bisa memilih menggunakan ABTN.
Kemudian TPS ini kami siapkan ramah untuk pemilih disabilitas makannya kami siapkan kursi roda, kemudian bagi tuna netra kami siapkan alat bantu tuna netra untuk pemilih yang bisa menggunakan ABTN (Alat Bantu Tuna Netra
Dengan pelaksanaan simulasi itu ia berharap agar seluruh masyarakat yang berpartisipasi pada pelaksanaan simulasi dapat menyampaikan proses pemungutan dan penghitungan suara kepada masyarakat yang lain.
“Kemudian dari sini kita bisa mengevaluasi apa yang kurang, sehingga kami bisa menyempurnakan pada hari pemungutan apa saja yang harus dilakukan oleh KPPS supaya waktu yang digunakan itu efektif dan efisien,” kata Sofyan.
Penulis: Dani Baderan