Kronologi, Gorontalo – Retribusi pasar pada tahun 2024 ditargetkan mencapai 5,5 Miliar. Namun, masuk pada pertengahan November ini, baru terealisasi Rp 439 Juta.
Hal ini dibahas pada rapat Badan Anggaran DPRD Kota Gorontalo, terkait Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan Belanja daerah (APBD) tahun 2025.
Anggota Banggar DPRD Kota Gorontalo, Darmawan Duming, menyebut bahwa hal ini menjadi persoalan karena menurut pihaknya realisasinya terlalu di bawah.
“Salah satu sebab yang terjadi adalah bagaimana tidak konsistennya dan tidak komitmennya pemerintah daerah Kota Gorontalo terkait dengan penertiban seluruh pedagang kaki lima maupun pedagang liar di Kota Gorontalo,” ujar Darmawan saat diwawancarai, Selasa (12-11-2024).
Hal tersebut dianggap menyebabkan pendapatan retribusi pasar menurun karena banyak pedagang yang berada di luar pasar sentral maupun pasar-pasar tradisional
“Harapan kami adalah bagaimana kedepannya insyaallah sudah akan ada pemimpin daerah untuk punya terobosan berinovasi dan berani menertibkan seluruh pedagang ini wajib masuk ke pasar sentral maupun tradisional yang ada di Kota Gorontalo,” jelas Darmawan.
Dengan penertiban ini kata Darmawan, Ia menganggap retribusi pasar di Kota Gorontalo bisa meningkat.
“Contoh dulu masih geliatnya pasar sentral kemarin. Retribusi pasar hampir memenuhi target apa yang direalisasikan. Tapi hari ini coba bayangkan dari 5,5 M tinggal 439jt. Sehingga penertiban ini harus dilakukan,” pungkas Darmawan.
Penulis: Audy Anastasya