Kronologi, Sangihe – Debat Publik putaran pertama, empat Pasangan Calon (Paslon) Bupati Wakil Bupati yang digelar KPUD Sangihe di Gedung DPRD Sangihe, Sabtu (19/10), dinilai jadi ajang klarifikasi terkait persoalan yang selama ini ramai beredar di media sosial.
Hal tersebut, disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Sangihe, Albert Huppy Wounde, usai menonton debat publik yang disiarkan secara langsung TVRI Sulawesi Utara itu, di Ruang Serba Guna Rumah Jabatan, Sabtu (19/10).
“Secara keseluruhan, visi misi yang disampaikan masing-masing Paslon pada acara debat itu, semuanya sangat bagus. Tapi sepanjang acara tersebut tidak muncul tanggapan greget yang mendebat pertanyaan diajukan masing-masing Paslon. Yang ada justeru klarifikasi soal tudingan miring menyangkut dana PEN, yang selama ini ramai beredar di media sosial,” ungkap Wounde.
Ia kemudian berharap, pada debat publik putaran kedua yang akan digelar tanggal 9 November 2024 nanti, masing-masing Paslon agar lebih tajam memberi argumen atau mendebat pertanyaan yang diajukan baik dari para penelis maupun dari Paslon masing-masing.
“Saya berharap ada argumen kuat dan tajam dari masing-masing Paslon pada acara debat putaran kedua. Namanya saja debat, maka harus berdebat, bukan malah berdiskusi,” tandasnya lagi.
Cabup Nomor Urut 1 Tersulut Emosi
Sementara itu, dalam acara debat tersebut, Calon Bupati (Cabub) Nomor Urut 1, Jabes Ezar Gaghana, sempat tersulut emosi, saat mendengar narasi yang dipaparkan Cabub Nomor Urut 3, Rinny Tamuntuan, yang menyatakan bahwa Pinjaman Dana PEN berdampak buruk bagi keuangan daerah.
Mendengar hal itu, Jabes dengan tegas menyatakan, agar berhentilah menyampaikan narasi negatif terkait pinjaman dana PEN.
“Kita lihat sendiri, bahwa rumah sakit yang dibangun dengan dana PEN, saat ini sudah dinikmati oleh masyarakat luas,” beber Jabes.
Narasi lain yang juga membuat Jabes emosi, adalah pernyataan Cabub Nomor Urut 4, Hendrik Manossoh yang menarasikan soal keberadaan dana PEN berbandrol 42 miliar.
Mendengar hal itu, mantan Bupati Sangihe periode 2017-2022, dengan tegas menyatakan bahwa apa yang disampaikan Hendrik Manossoh itu, merupakan informasi hoax.
“Kalau itu tidak benar. Informasi hoax dari mana lagi itu. Kalau ada data dan buktinya silahkan, tapi kalau tidak, berhentilah menebar hoax,” tegas Jabes.
Namun diakhir acara debat, masing-masing Paslon, tampak saling jabat tangan, bahkan calon wakil bupati nomor urut 2, Tendris Bulahari, dan Cawabub nomor urut 3, Mario Seliang saling berpelukan.
Penulis: Ronal Katiandagho