Kronologi, Gorontalo – Suasana tawa dan haru mewarnai acara pisah sambut Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Bone Bolango Provinsi Gorontalo Heru Permana yang digantikan Bontor Lumbantobing.
Heru menjalani masa tugas di Gorontalo selama empat tahun, terhitung sejak 1 September tahun 2020 sampai 2024. Lalu, pada tanggal 6 September 2024, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya melantik Heru sebagai Kepala BPDAS Cimanuk Citanduy Provinsi Jawa Barat.
Acara pisah sambut berlangsung di Hotel Fox, Kota Gorontalo, Jum’at 13 September 2024. Acara diawali dengan beberapa sambutan pejabat baik pejabat BPDAS Bone Bolango, pemerintah provinsi, serta rektor perguruan tinggi swasta. Pisah sambut berlangsung bahagia diiringi acara tarian, pentas seni, dan musik.
Setelah sesi foto bersama, secara bergantian staf dan karyawan BPDAS Bone Bolango menyampaikan kesan waktu selama bertugas bersama Heru.
Sejumlah pegawai tampak tak kuasa menahan haru. Beberapa orang dari mereka terlihat tak mampu menahan air mata saat menyampaikan kesan tepat dihadapan Heru dan istri.
Nurhayati Uno, staf BPDAS Bone Bolango menyampaikan banyak kenangan baik saat bekerja dibawah kepemimpinan Heru. Namun, dia mengaku pernah merasa takut saat kali pertama bertemu dengan Heru.
“Jujur, pak. Saya kali pertama melihat bapak, horor (menakutkan). Bapak banyak diam (tidak banyak bicara). Tapi, lama-lama ternyata orangnya baik. Bapak orangnya sangat disiplin,” ucap Nurhayati.
Nurhayati tak bisa membendung haru lantaran mengingat kebaikan Heru saat menjabat sebagai Kepala BPDAS Bone Bolango. Ia mengaku senang dan bahagia bisa bekerja bersama Heru.
“Jujur saya sangat betah bekerja di BPDAS. Saya bersyukur, bahagia, bisa bertemu dengan teman-teman di BPDAS. Terima kasih, bapak. Maaf, pak kalau saya menangis,” kata Nurhayati dengan nada terharu.
Selain Nurhayati, Kepala Seksi RHL BPDAS Bone Bolango, Waode Farida juga tidak mampu menahan haru. Ia pun menyampaikan permohonan maaf jika dalam bertugas banyak berbuat salah.
“Bapak orangnya baik. Banyak kesan yang tidak dapat kami lupakan saat bersama bapak. Saya mohon maaf kalau banyak salah. Banyak hal yang ingin saya sampaikan, tapi saya tidak tahu harus menyampaikan apa,” ujar Farida.
Bekerja empat tahun bersama Heru, kata Farida, punya banyak cerita dan kenangan yang tidak bisa dilupakan. Selain religius, Heru dinilai adalah sosok yang baik, pekerja keras, dan sangat teliti.
“Bapak itu terlalu baik untuk kami. Ada banyak cerita. Bukan hanya dalam persoalan pekerjaan, tapi bapak sering memberikan masukan-masukan positif kepada kami. Kami mohon maaf pak kalau ada kinerja kami yang belum sesuai dengan keinginan bapak. Selamat bertugas ditempat yang baru. Semoga bapak sukses dunia akhirat,” sambung Farida.
Berbeda dengan staf dan pegawai, gelak tawa malah terjadi saat tiga petugas cleaning service kantor BPDAS Bone Bolango, Mastin, Endi, dan Citra diminta menyampaikan kesan apa waktu bersama Heru. Di hadapan Heru, mereka hanya menyampaikan terima kasih dan permintaan maaf.
“Terima kasih, pak. Saya minta maaf,” kata Endi singkat.
“Terima kasih, pak. Kesan kami, bapak itu orang baik,” kata Mastin dengan nada gugup
“Terima kasih,” sambung Citra.
Gelak tawa ratusan pegawai pun menjadi lebih riuh setelah mendengar ucapan kesan “terima kasih” yang disampaikan para petugas cleaning service tersebut.
Suasana tawa dan haru kembali terjadi saat Heru memutar video dokumentasi bersama para pegawai saat bekerja, dalam kantor, dan saat meninjau langsung lokasi program rehabilitasi hutan dan lahan di sejumlah lokasi.
Setelah itu Heru mengucapkan terima kasih kepada seluruh staf dan pegawai BPDAS Bone Bolango. Ia meminta seluruh pegawai terus meningkatkan etos kerja, menjaga integritas dan profesionalisme agar program pemerintah pusat atau Kementerian LHK semakin lebih baik.
“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh staf dan pegawai. Saya berharap, teman-teman dapat segera beradaptasi dengan pimpinan baru. Dan siapapun pimpinan itu tetap harus di dukung. Mutasi atau pergeseran pimpinan adalah hal biasa dalam birokrasi,” kata Heru.
Heru berpesan agar seluruh jajaran bekerja dengan baik. Sebab, segala tindakan jajaran BPDAS Bone Bolango, terutama pendamping lapangan dan kelompok memiliki pengaruh sangat besar dalam mencapai puncak keberhasilan program.
“Empat tahun ini adalah waktu yang cukup singkat untuk saya. Mudah-mudahan dengan pejabat yang baru dapat melanjutkan program-program pemerintah pusat ke arah yang lebih baik lagi, termasuk melakukan sinergitas dengan pemerintah di daerah baik kabupaten dan provinsi,” tutup Heru.
Sementara itu, pejabat baru Kepala BPDAS Bone Bolango, Bontor Lumbantobing menyampaikan langkah pertama yang akan dilakukan adalah melakukan evaluasi program bersama jajaran BPDAS Bone Bolango.
“Target jangka pendek, saya akan melakukan evaluasi bersama jajaran untuk melihat sejauh mana progres program yang telah dilaksanakan. Nah, kita lihat, ada nggak yang mandek, terhambat, apa masalahnya. Setelah itu kita eksekusi,” kata Bontor.
Selain itu, ia mengatakan akan berkoordinasi dengan sejumlah stakeholder terkait, seperti pemerintah daerah, perguruan tinggi, organisasi lingkungan, dan masyarakat untuk melanjutkan program yang telah dilakukan sebelumnya.
“Pada prinsipnya kepala balai tidak memiliki program sendiri. Kami unit pelaksana teknis dibawah naungan pemerintah pusat melalui Kementerian LHK. Kami melaksanakan apa apa saja yang menjadi program Kementerian LHK,” pungkas mantan Kepala BPDAS Sei Jang Duriangkang Kepulauan Riau ini.
Penulis: Even Makanoneng