Kronologi, Gorontalo – Momentum sakral pelantikan 40 Anggota DPRD Kabupaten Gorontalo diwarnai aksi demo mahasiswa dari empat kampus atau perguruan tinggi. Mereka menuntut anggota DPRD terpilih periode 2024-2029 dapat mengutamakan kepentingan rakyat dalam menjalankan peran wakil rakyat.
Berdasarkan pantauan di depan kantor DPRD Kabupaten Gorontalo Jalan Achmad A Wahab, Senin 26 Agustus 2024, massa aksi secara bergantian menyampaikan aspirasi mereka sejak pukul 14.30 WITA.
Secara bergantian orator massa aksi menyampaikan agar Anggota DPRD terpilih menjadi kontrol bagi Pemerintah Kabupaten Gorontalo. Menurut mereka, Anggota DPRD periode sebelumnya (2019-2024), belum menjalankan tugas wakil rakyat dengan baik.
Sejumlah Anggota DPRD terpilih seperti Irwan Dai, Jayusdi Rivai, Roman Nasaru, Safrudin Hanasi, Anton Abdullah, Iskandar Mangopa, Novalandi Y Gani, Zulkifly Nangili, serta Rahmat I Maku sempat datang menemui massa aksi sebelum acara pelantikan. Namun, massa aksi tidak memberikan kesempatan kepada mereka untuk berbicara.
Gesekan antara pihak keamanan dan massa aksi terjadi saat sejumlah Anggota DPRD terpilih meninggalkan massa aksi untuk kembali ke gedung DPRD mengikuti prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah. Aksi saling dorong pun terjadi saat aparat kepolisian menghadang massa aksi yang ingin mengikuti Anggota DPRD masuk ke dalam gedung DPRD.
“Kita harus masuk ke dalam (Gedung DPRD) untuk menemui wakil (rakyat) kita yang akan dilantik kawan-kawan,” ucap salah seorang orator dari atas mobil komando.
Ia menyampaikan, kehadiran mahasiswa bukan untuk mengganggu proses pelantikan anggota legislatif. Namun, hanya untuk memberi peringatan kepada wakil rakyat agar dapat lebih peka terhadap kebutuhan, hingga seluruh aspirasi rakyat.
Suasana yang tidak terkontrol menyebabkan gesekan antara aparat keamanan dengan massa aksi. Salah seorang peserta demo yang ingin melerai kondisi tersebut menjadi korban dan mengalami luka. Massa pun berhamburan.
Kekacauan antara polisi dan mahasiswa mereda setelah beberapa menit terjadi cek-cok. Sejumlah mahasiswa dan polisi berupaya untuk mendinginkan suasana.
Massa aksi terlihat tetap bertahan menunggu Anggota DPRD terpilih hingga selesai dilantik sampai pukul 18.25 WITA. Massa yang masih berada di depan gedung DPRD ini langsung ditemui oleh sejumlah Anggota DPRD mewakili masing-masing fraksi atau partai.
Di hadapan para Anggota DPRD yang baru selesai dilantik, massa aksi meminta agar para wakil rakyat tersebut ikut menandatangani fakta integritas sebagai respon terhadap tuntutan mereka.
Secara bergantian Anggota DPRD memenuhi tuntutan massa aksi dengan menandatangani fakta integritas. Fakta integritas ini meminta Anggota DPRD komitmen dalam menjalankan amanah rakyat, seperti memproses dugaan keterlambatan pembayaran sertifikasi guru dan aparat desa, persoalan sampah, melakukan evaluasi realisasi pembangunan yang menggunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), dan memprioritaskan kesejahteraan rakyat di atas kepentingan perjalanan dinas Anggota DPRD.
Penulis : Even Makanoneng