Kronologi, Jakarta – Rumah produksi Umbara Brothers Film dan Imperial Pictures meluncurkan film bergenre horor dengan judul Kromoleo.
Film ini mengangkat kisah legenda dari Jawa Tengah yang merupakan kisah mencekam tentang pembantaian preman era 80-an hingga 90-an.
Kromoleo menggali mitos mengerikan, di mana siapapun yang bertemu dengan makhluk bernama Kromoleo dan memandang matanya maka akan menemui ajal di malam yang sama.
“Ini bukan horor pertama saya tapi ini horor pertama saya yang mengangkat sosial isu yang penting. Kita tidak boleh melupakan sejarah,” kata Sutradara Anggy Umbara saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (16/8/2024).
“Terlalu banyak sejarah kelam. Kita juga gambarkan sejarah dalan keluarga yang akan mencari tau sejarah itu,” katanya.
Anggy Umbara mengatakan, bahwa Kromoleo berbeda dari karya-karya horornya sebelumnya. Ia mengaku kali ini lebih ‘liar’ dari biasanyam
“Di film ini, saya lebih liar dan leluasa dalam eksekusi. Tim kami sangat solid, dan akhirnya bisa menciptakan film yang sesuai dengan passion,” ujarnya.
Salah satu perbedaan utama adalah penggunaan teknik handheld yang memberi kesan lebih intens dan dinamis. Yaitu menjauh dari konsep statis yang biasa dipakai.
“Plotnya berkisar pada Zia, seorang gadis muda yang merupakan anak dari Djarot. Seorang preman legendaris yang dikenal sebagai gali,” ucapnya.
Djarot menikah dengan putri Danang, pemimpin operasi misterius yang dikenal sebagai Petrus (Penembak Misterius). Ketika Danang tak lagi membutuhkan Djarot dan para gali yang dulu ia manfaatkan, ia memutuskan untuk membantai mereka semua.
Arwah-arwah para gali yang mati penasaran kemudian menjelma menjadi sosok menyeramkan yang membawa keranda. Mereka meneror desa-desa di sekitar Jawa Tengah dan dikenal dengan sebutan ‘Kromoleo’.
Film ini dibintangi oleh aktor-aktris ternama. Seperti Ratu Sofia, Tio Pakusadewo, Rukman Rosadi, Cornelio Sunny, Abun Sungkar, dan Dayu Wijanto.
Editor: Fian