Kronologi, Jakarta – Gejolak di internal PPP belum usai. Ini buntut dari gagalnya Partai Ka’bah masuk Senayan dibawah kepemimpinan Plt Ketua Umum Mardino.
Kali ini, giliran sejumlah pengurus PPP yang meminta Mardiono agar tidak asal-asalan dalam mengelola partai. Mereka mendesak agar Mardiono transparan dan menghormati aturan main organisasi.
Hal tersebut terungkap dari beredarnya surat kepada Plt Mardiono yang dikirim oleh beberapa pengurus PPP.
Kuasa hForum Kader Ka’bah Bersatu (FKKB), M. Zainul Arifin (MZA & Patner) menyampaikan, surat tersebut intinya berisi permintaan transparansi pengelolaan partai.
“Ya, kami ditunjuk sebagai kuasa hukum untuk meminta klarifikasi terhadap Mardiono terkait transparansi pengelolaan partai,” kata Zainul saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (18/8/2024).
“Mereka mendatangi kami, menurut mereka Mardiono tidak terbuka, tidak transparan dalam pengelolaan partai, sejak sebelum Pileg 2024,” ungkap Zainul.
Namun demikian, Zainul belum mau menyampaikan secara gamblang perihal tidak transparansinya Mardiono yang dimaksud.
“Silahkan konfirmasi aja langsung kepada yang bersangkutan, yang jelas kami masih memberikan waktu 7×24 jam kepada Mardiono untuk menjawab secara resmi terhadap permohonan klarifikasi tersebut,” ucap Zainul diplomatis.
“Jika dalam hitungan 7×24 jam belum menyampaikan hak jawabnya maka kami akan menempuh jalur lebih lanjut,” katanya menambahkan.
Untuk diketahui, surat tersebut dikirim melalui Sekretariat DPP PPP pada hari Senin tanggal 11 Agustus 2024, lalu. Adapun sebagai pemberi kuasa/pemohon klarifikasi adalah beberapa kader dan pengurus PPP yang tergabung dalam Front Kader Ka’bah Bersatu (FKKB).
Sebelumnya, berbagai gejolak telah menimpa internal Ka’bah buntut gagalnya PPP lolos ambang batas parlemen 4% untuk pertama kalinya dalam sejarah Pemilu.
Mulai dari permintaan kader dari berbagai daerah agar Mardiono mundur dari kursi Ketum PPP hingga sempat beredar surat Majelis DPP PPP yang juga meminta Mardiono mundur.
Namun, semua tuntutan tersebut hingga kini tidak tidak dihiraukan oleh Mardiono. Ia juga menolak bertanggung jawab terhadap gagalnya PPP masuk DPR RI periode 2024-2029.
Editor: Fian