Kronologi, Gorontalo – Bakteri leptospirosis yang muncul sejak adanya banjir di Gorontalo telah mengakibatkan 53 orang terpapar dan empat diantaranya meninggal dunia.
Dari informasi yang dihimpun wartawan kronologi.id, sejak Juli kemarin hingga (12/8), masyarakat yang terpapar bakteri leptospirosis berada di Kabupaten Gorontalo 21 orang, Bone Bolango 2 orang, dan yang terbanyak yakni Kota Gorontalo 31 orang, dengan jumlah total 53 orang.
Saat diwawancarai, Lastri Qodriany, PJ Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) dan wabah, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, mengatakan, bakteri leptospirosis berasal dari urine hewan yang terinfeksi. Sehingga adanya kasus ini Ia berharap agar masyarakat lebih waspada dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
“Kita harus selalu mengupayakan ketika kontak dengan sumber seperti mengangkat sampah, melakukan pembersihan lingkungan itu kita harus menggunakan alat pelindung diri, baik sarik sarung tangan dan sarung kaki. Juga lebih hati-hati lagi soal makanan yang tidak ditutupi. Menggunakan dan tidak menggunakan alat pelindung diri tapi pernah membersihkan selokan, sawah, dan banjiri, itu menjadi poin untuk kita waspada melakukan pemeriksaan leptospirosis,” kata Lastri.
Untuk menangani kasus ini, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo terus gencar melakukan edukasi kepada masyarakat dan menyebarkan surat edaran kepada bupati-bupati.
“Kita sudah buatkan surat edaran kepada bupati-bupati yang ditandatangani oleh bapak PJ Gubernur dan itu masih berproses. Ini salah satu upaya kita, agar supaya kabupaten/kota lintas sektor berperan apalagi masih ada titik lokasi yang banjir,” kata Lastri.
Dalam kasus ini juga kata Lastri, berkaitan dengan perilaku masyarakat. Sehingga Ia berharap pencegahan meningkatnya kasus bakteri leptospirosis bisa menjadi tugas bersama.
“Ini kan berkaitan dengan perilaku hidup masyarakat, maka kami berharap dengan munculnya kasus ini ini masyarakat bisa lebih peduli dan melakukan upaya pencegahan yang lebih cepat agar tidak akan ada peningkatan kasus lagi dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat,”pungkasnya.
Penulis : Audy Anastasya.