Kronologi, Gorontalo – Sampah yang berserakan di depan SD Negeri 16 Limboto, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, telah tertumpuk selama enam hari.
Sampah tersebut berasal dari tempat pengungsian korban banjir Kayubulan, yang berada tepat di depan SD Negeri 16 Limboto, juga termasuk sampah-sampah yang dibawa oleh arus air saat bencana banjir yang baru saja surut tepat sepekan kemarin.
Sampah yang berserakan itu terdiri dari sampah plastik, ranting pohon, rumput, juga sampah makanan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun kronologi.id, pihak sekolah sudah beberapa kali menghubungi dinas lingkungan hidup, namun sejak Rabu (31/7/2024) hingga Selasa (6/8/2024) sampah tersebut belum juga diangkut.
Hartati Usman, salah satu warga sekitar mengatakan, jika sampah tidak segera diangkut, nantinya masyarakat akan ikut-ikutan membuang sampah di depan sekolah.
“Jangan sampai masyarakat ikut buang di situ, jadi minta tolong segera diangkut. Terus juga itu bahaya untuk anak-anak sekolah, takutnya kesehatan anak-anak akan terganggu karena bau tak sedap,” kata Hartati saat diwawancarai, Selasa (6/8/2024).
Selain itu, terdapat juga tempat jual makanan yang berdekatan dengan sekolah, otomatis kata Hartati setiap ada angin bau tak sedap sering tercium sampai di tempat makan.
“Ini sangat mengganggu, minta tolong segera diangkat. Kasihan anak-anak takutnya sakit karena sampah ini,” pungkasnya.
Penulis: Audy Anastasya