Kronologi, Jakarta – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi DKI Jakarta, Hj Diana Dewi mendorong dunia usaha agar terus berusaha mewujudkan nol kecelakaan kerja.
Hal ini dinilai penting, karena prestasi zero kecelakaan kerja akan menguntungkan pengusaha dan perusahaan.
Demikian disampaikan Diana disela acara Kadin Provinsi DKI Jakarta bersama Kadin Jakarta Pusat saat menggelar Pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja BNSP (K3), Senin (22/7/2024).
Event ini diharapkan meningkatkan performa dan terciptanya lingkungan kerja yang produktif. Kemudian memingkatkan kualitas SDM dari dunia usaha menghadapi Jakarta Global City.
Event ini dalam rangka Musda Kadin DKI Jakarta yang dilaksanakan di 2024. Pelatihan K3 tersebut diikuti sebanyak 20 peserta yang terdiri dari tenaga kerja dan perusahaan yang ada di Kota Jakarta Pusat.
Saat memberi sambutan, Ketua Kadin Kota Jakarta Pusat RH Victor Aritonang mengatakan, gagasan Kadin Jakpus menggelar pelatihan K3 itu sangat tepat karena bisa memberikan pencerahan bagi tenaga kerja maupun pihak perusahaan dan pengusaha.
“Sebab mewujudkan K3 di semua perusahaan di Jakarta Pusat itu sangat penting,” kata Victor.
“Bagi kalangan pengusaha, pelatihan K3 ini sangat strategis lantaran pihak pengusaha memiliki kepentingan yang besar dalam memajukan usahanya,” ucapnya.
Sementara itu, Hj Diana Dewi menambahkan melalui pelatihan K3 ini, salah satunya untuk mengurangi tingkat kecelakaan di lokasi kerja.
“Jika para pengusaha dan tenaga kerja sudah memiliki kesadaran tentang K3 dan kemampuan mamenej hal itu, tentu akan membantu pemerintah dalam meminimalisasi angka kecelakaan kerja di lokasi kerja,” ucap Diana Dewi
Lebih lanjut, Diana menjelaskan, tujuan dan manfaat dari pelatihan K3 adalah peserta akan mengetahui tugas dan kewajiban dalam melaksanakan persyaratan sistem dan proses K3 ditempat kerja, sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku seperti menjelaskan tugas, wewenang dan tanggungjawabnya.
“Saya berharap, selama kegiatan berlangsung, peserta diberikan pengetahuan yang baik, terutama tentang hak-hak pekerja dalam bidang K2. Kemudian juga diberikan pengetahuan sistem pelaporan kecelakaan dengan mengetahui kasus kecelakaan dengan mengetahui faktor penyebabnya serta dapat menyiapkan laporan kecelakaan terhadap pihak terkait,” tutur Diana.
K3 ini penting, karena menjabarkan tentang tanggung jawab dan wewenang organisasi, mengetahui pembinaan dan pengawasan K3 di tingkat perusahaan.
Pelatihan K3 ini juga penting bagi pengusaha dan perusahaan. “Sebab, jika semua komponen di perusahaan, baik pekerja, manajemen dan yang lainnya bisa memahami tentang K3, tentunya akan zero kecelakaan dan ini sangat menguntungkan bagi pengusaha dan perusahaan,” tuturnya.
RH Victor Aritonang juga menambahkan, pelatihan wajib untuk dimiliki oleh para pekerja yang ingin bekerja sama dengan pemerintahan di Provinsi DKI Jakarta.
Victor mengharapkan kedepannya pelatihan lebih kepada pembinaan kepada para pekerja. Termasuk pembinaan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Menurut Victor yang memiliki potensi-potensi yang belum dimaksimalkan.
Sebagai informasi, pelatihan itu yang mengusung tema “Meningkatkan Performa Untuk Terciptanya Lingkungan Kerja Yang Produktif” itu mendatangkan narasumber Perdana Putra dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan Ibu S Enggsrwati SE, MBA dari PT Delta Consultant /Training Keselamatan Kerja Indonesia.
Editor: Fian