Kronologi, Jakarta – Persoalan Kartu Jakarta Pintar (KJP) di Jakarta banyak dikeluhkan warga. Pasalnya, program bantuan untuk pendidikan warga kurang mampu itu belakangan disebut tidak tepat sasaran.
Akibatnya, bantuan untuk anak-anak sekolah pun terhambat. Padahal, di era Gubernur Anies Baswedan KJP menjadi salah satu program unggulan Pemprov DKI dakam penopang peningkatan angka partisipasi sekolah di Jakarta, terutama dari kelompok masyarakat menengah ke bawah.
Hal ini mencuat disela-sela Musyawarah dan Deklarasi dukungan Warga Kota Kecamatan Matraman, Jakarta Timur kepada Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta 2024, pada Kamis (4/7/2024) malam.
“Bantuan untuk anak-anak sekolah seperti KJP morat-marit dan kacau. Begitu juga bantuan pangan sembako. Di era Pj Gubernur Heru Budi, warga susah mengakses berbagai bantuan,” kata Suwanto, perwalikan Warga Kota Kelurahan Utan Kayu Selatan.
Suwanto pun mempertanyakan komitmen dan kepedulian Pemerintah DKI Jakarta kepada rakyat kecil. Karena, menurutnya, program-program yang berdampak bagi masyarakat yang dijalankan Anies saat menjabat Gubernur Jakarta justru tidak optimal setelah digantikan Pj Heru.
“Padahal, program tersebut yang menopang hidup warga selama lima tahun lalu,” ujarnya.
Lebih jauh, ia menjelaskan, bahwa pada masa kepemimpinan Anies, program KJP yang berubah nama menjadi Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus mampu menciptakan berbagai pencapaian luar biasa.
Tercatat, sebanyak 674.599 peserta didik dari kalangan tidak mampu mendapat biaya penuh untuk mengenyam pendidikan minimal sampai tamat SMA/SMK.
“Angka partisipasi sekolah di Jakarta pada tahun 2022 meningkat jadi 92,2 persen dari tahun sebelumnya 89,1 persen,” jelas Suwanto.
Selanjutnya, perwakilan Warga Kota Jakarta Timur, Roslaini mengatakan, ketidakpuasan publik terhadap pelayanan di Jakarta justru makin meningkat setelah Anies Baswedan tidak menjabat Gubernur.
Karena itu, Roslaini kini berinisiatif untuk menggerakkan warga Kecamatan Matraman agar kembali membantu bekerja memenangkan Anies Baswedan agar lanjut dua periode memimpin Jakarta.
“Kami ingin beliau kembali mejadi Gubernur di Jakarta, karena rekam jejaknya dan banyak program yang masih harus dilanjutkan oleh Pak Anies,” katanya.
Hal senada diungkapkan Koordinator Warga Kota Kecamatan Matraman, Gusdi. Menurut dia, jika warga ingin kembali merasakan pelayanan publik yang baik seperti di era Gubernur Anies Baswedan, maka warga tidak boleh berdiam diri.
“Warga harus ikut bekerja keras. Khusunya, kami mengajak warga Kecamatan Matraman untuk bekerja keras semaksimal mungkin menjangkau berbagai lapisan masyarakat hingga sudut-sudut wilayah untuk memenangkan Pak Anies,” katanya.
Ia menyebut, sejak Anies Baswedan tidak lagi jadi gubernur, kualitas pelayanan publik Pemprov DKI anjlok. Berbagai program untuk rakyat kecil banyak yang tak sampai ke bawah.
“Beberapa penyebabnya adalah program hanya diberikan kepada orang-orang tertentu,” ungkap Gusdi.
“Jadi, ada ketidakadilan atau pilih kasih. Berbeda dengan saat Gubernur Anies Baswedan menjabat, beliau mengakomodir semua keluhan dan melakukan tindak lanjut kebutuhan masyarakat di bidang kesehatan dan pendidikan,” kata Warga Kota Kelurahan Pisangan Baru, Zakaria.
Sementara itu, Warga Kota Kelurahan Kayu Manis, Atri, mengatakan Anies baswedan bukan sekadar gubernur bagi warga Jakarta. Ia menilai, Anies adalah inspirator sekaligus teladan.
Atri mengatakan, bahwa dampak yang dirasakan warga tidak hanya karena berbagai program yang dijalankan Pemrpov Jakarta berhasil mengubah hidup mereka. Tapi juga karena tujuan program yang disampaikan Anies saat peluncuran program atau sosialisasi.
“Kami jadi punya semangat untuk mengubah nasib kami melalui program-program tersebut,” ujarnya.
Terakhir, kepuasan atas kepeminan Gubernur Anies Baswedan periode 2017-2022 lalu juga dirasakan oleh Rio dari Warga Kota Kalurahan Palmeriam.
Ia pun mengaku siap habis-habisan untuk mendukung Anies Baswedan menjadi Gubenur kembali untuk lima tahun ke depan.
Menurutnya, berbagai program yang digagas Anies lima tahun lalu, sudag sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Termasuk penanganan banjir di Kelurahan Palmeriam, ternyata baru bisa ditangani Pak Anies,” pungkasnya.