Kronologi, Gorontalo – Warga di Desa Batulayar, Kecamatan Bongomeme, Kabupaten Gorontalo digegerkan dengan pupuk bersubsidi NPK Ponska yang ditenggarai bercampur batu pecah.
Video berdurasi 52 detik dan 39 detik itu viral setelah diunggah akun Facebook Mulis Moge pada Kamis 6 Juni 2024. Dalam video berdurasi 39 detik yang dilihat Kronologi, tampak seorang warga sedang menunjukkan pupuk di dalam dua wadah yang telah dilarutkan dengan air. Sambil berdiskusi mereka membandingkan pupuk NPK Ponska yang baru dibeli dengan pupuk yang dibeli tahun lalu.
Dalam video itu warga menyebut pupuk di wadah yang sebelah kiri mirip warna batu bata, sedangkan pupuk di wadah yang lain mirip becek.
Pada video berdurasi 52 detik memperlihatkan warga pupuk yang masih terisi di dalam karung berwarna putih dengan kondisi kemasan yang telah terbuka.
“Di coba dulu (pupuk) ponska ini, seperti bermasalah. Mereka bilang ini hanya batu. Ini kami coba dulu,” kata seorang warga dalam video tersebut.
Warga kemudian mengambil pupuk di dalam karung, lalu melarutkan pupuk tersebut di wadah yang telah terisi air. Setelah diaduk beberapa kali pupuk tak kunjung larut.
“Nah, ini ternyata betul batu,” kata warga dalam video.
Saat dihubungi Kepala Dinas Petanian Kabupaten Gorontalo, Darwan Usman mengaku, telah melihat video viral pupuk bercampur batu yang diunggah warga di media sosial tersebut. Darwan mengatakan, peristiwa itu terjadi di Desa Batulayar, Kecamatan Bongomeme.
“Saya sampaikan kepada teman-teman di Dinas Pertanian, cepat dilakukan klarifiksi hal ini melalui distributor pupuk yang ada. Karena kalau untuk pupuk di wilayah Bongomeme cs itu distributornya UD Turatea,” ujar Darwan.
Menurut Darwan, memang terdapat perbedaan antara pupuk bersubsidi NPK Ponska produksi lama dengan pupuk yang viral di media sosial. Pupuk yang viral lebih mirip batu pecah, kata Darwan.
“Yang jelas untuk pupuk ponska bahan dasarnya batu bolomit, tapi kalau yang saya lihat di video itu batu pecah. Makanya ini perlu diklarifikasi oleh distrubutor supaya (pupuk) ini tidak menyebar (di masyarakat),” terang mantan Asisten III Setda Kabupaten Gorontalo ini.
Ia juga memberi saran agar para distributor menjual pupuk berkualitas terbaik kepada petani di Kabupaten Gorontalo. Sebab, harga pupuk saat ini terbilang sangat mahal.
“Kalau ingin menjual pupuk ke petani harus kualitas yang telah lah, karena harga pupuk sekarang agak mahal. Kalau kualitas pupuk seperti (yang viral) itu kan perlu dipertanyakan,” tandas Darwan.
Penulis: Even Makanoneng