Kronologi, Sangihe – Keputusan Pemerintah pusat melalui Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) mengutus Albert Huppy Wounde menjadi Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe, merupakan langkah amat tepat.
Betapa tidak, baru Sepekan menjadi pemimpin pemerintahan di daerah ini, Albert Wounde berhasil melobi bantuan dana yang dilakukannya by phone saja, sudah berhasil memperoleh dana sosial atau corporate social responsibility (CSR) dari pusat kurang lebih 1,2 miliar.
Menariknya, bantuan dana CSR itu mengucur ke Sangihe, tatkala Pj Bupati Wounde bereaksi keras saat pertama menginjakan kakinya di kantor Bupati dan melihat kondisi gedung kantor yang telah mengalami kerusakan parah di beberapa sisi bangunan, seperti plafon yang pada bolong, atap seng yang sudah tampak keropos bahkan di beberapa lise plangnya telah ditumbuhi rumput liar.
“Kondisi gedungnya sangat memprihatinkan. Ini harus diperbaiki. Bagaimana kita bisa bekerja dengan baik kalau keadaanya kantornya sudah seperti kandang. Lagian kantor bupati yang nota bene sebagai pusat pemerintahan di daerah ini, merupakan identitas sebuah daerah,” tegas Wounde, sebagaimana dikutip salah satu pejabat daerah, saat berbincang-bincang dengan Kronologi.id, Rabu (5/6/2024).
Terkait sumber dana yang akan digunakan untuk perbaikan gedung, Wounde yang sudah tahu kondisi APBD Sangihe, mengatakan tidak mungkin diambil dari APBD, karena tidak dianggarkan. Jebolan Fakultas Hukum Universitas Jember itu, langsung kontak ke pusat, dan memperoleh jawaban kucurkan bantuan dana sosial CSR senilai Rp 368 juta, dan dua hari kemudian, dana bantuan senilai Rp 920 juta kembali mengucur ke Sangihe, sehingga sementara ini, total bantuan dana dari CSR untuk perbaikan gedung Bupati sebesar 1,2 Miliar lebih.
Inspeksi Mendadak
Sementara itu, sebelum memulai kegiatannya di kantor Bupati, Pj Bupati Wounde, tiba-tiba melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke sejumlah ruangan bagian. Hal yang tak disangka ini, membuat sejumlah ASN kaget dan kocar-kacir saat melihat sosok yang masuk ke ruangan mereka adalah Pj Bupati.
Tak hanya itu, hal yang membuat panik sejumlah pejabat di Sekretariat Daerah, saat Pj Bupati, bertanya dimana WCnya. Saat ditunjuk posisi WC, Wounde langsung menuju dan melihat langsung kondisi sejumlah WC yang tampak kotor. Ia bahkan tertawa saat melihat kunci WC dari dalam yang hanya menggunakan sepotong besi.
“Kalau WCnya kotor berarti suasana kerja di kantor ini tidak bersih,” kata Wounde saat meninggalkan dua ruang wc yang berada diantara Ruangan Bagian Pemerintahan dan Bagian Ortal itu.
Penulis: Ronal Katiandagho