Kronologi, Sangihe – Akibat ulah oknum perawat yang dinilai tidak becus memberikan pelayanan kepada pasien, akhirnya mendorong Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Liunkendage Tahuna, dr Aprikonus Loris, untuk menyampaikan permohonan maaf ke pihak pasien dan keluarganya.
“Atas ketidaknyamanan ini, kami manajemen menyampaikan permohonan maaf. Terkait ulah perawat yang dikeluhkan, sedang ditindaklanjuti oleh teman-teman dari Bidang Keperawatan,” kata dr Loris, melalui pesan masanger, Kamis (4/4/2024.
Keluhan tersebut disampaikan salah satu pasien bernama Pdt Ruben Pontoh Kaburito, yang mengaku kesal terhadap ulah oknum perawat yang dinilai abai, lalai dan lamban dalam memberi pelayanan kepada dirinya.
Begini isi pesan WhatsApnya, yang disampaikan kepada Kronologi.id:
“Sudah dua hari obat siang dorang nanti antar pa torang/ pasien jam 6 sore, kong obat malam dorang nanti antar jam 10 mlm pasien so tidor, kong tatulis di kertas obat “sesudah makan malam“, kita bilang ini bukan sesudah makan malam, tapi sesudah tidur malam. Kong dari siang kita mo dapa obat cvz untuk diminum malam, so dari jam 6 sore kita so minta itu obat, perawat bilang pa kita, pak belum jam…. kong jam 7 malam kita ulang minta, perawat bilang, pak nanti sabantar, kong jam 9 mlm, kita minta ulang itu obat, dorang bilang obat nyanda ada harus cari di luar,” kata Pdt Kaburito dengan nada kesal.
Mestinya, kata dia, jika memang obatnya tidak ada di rumah sakit, mestinya disampaikan sejak siang atau sore, supaya kami boleh cari di apotek di luar rumah sakit.
“Ini so jam 9 malam dorang baru Kase tau obat itu harus cari di luar karena tidak ada di rumah sakit. Untung saja keluarga bisa memperoleh obat itu di salah satu opotek yang sudah hampir tutup,” tukasnya lagi.
Terkait sikap oknum perawat tersebut, dr Loris mengatakan jika pihaknya telah meminta ke Bidang Keperawatan untuk ditelusuri, bilamana terbukti maka yang bersangkutan akan diberi tindakan tegas.
Penulis: Ronal Katiandagho