Kronologi, Sangihe – Tidak adanya layanan Tol Laut, pada bulan Maret 2024, ke Pelabuhan Nusantara Tahuna, tak hanya merugikan para pengusaha pengguna jasa Kapal Tol Laut, namun dampak ekonomi sangat dirasakan para buruh pekerja yang tergabung dalam organisasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM).
Hal tersebut dikemukakan Ketua TKBM Tahuna, Ferry Kantohe, kepada Kronologi.Id, Rabu (3/4/2024). Ia mengatakan, dampak ekonomi bagi para buruh sangat dirasakan, sebab mereka tidak menerima upah lantaran tidak ada kegiatan bongkar muat kontainer dari Tol Laut, karena tidak masuk Tahuna.
“Sebanyak 595 buruh TKBM, praktis kehilangan penghasilan pada bulan Maret, lantaran tol laut tidak masuk Tahuna. Jadi, karena tidak ada kegiatan bongkar muat, maka kami tidak mendapat upah kerja sebagaimana biasanya. Namun pada bulan ini (April), dapur kami sudah bisa berasap kembali, karena tol laut sudah masuk dan saat ini sedang melakukan kegiatan bongkar muat kontainer,” ujar Ferry.
Sementara itu, Plt Kepala Sub Cabang Sarana Bandar Nasional (SBN) Pelni Tahuna, John Salettia, menyatakan bahwa Kapal Tol Laut KM Logistik Nusantara II, yang sudah dalam persiapan berlayar dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya ke Tahuna, mengalami kerusakan dan harus diperbaiki, sehingga pelayaran ke Tahuna tertunda.
“Tol Laut Logistik Nusantara II, saat itu mengalami kerusakan. Padahal sudah dalam persiapan berlayar ke Tahuna, sehingga bulan Maret tidak ada layanan Tol Laut ke Tahuna. Jadi kapal harus diberbaiki baru bisa berangkat. Dan untuk bulan April ini, sebanyak 82 kontainer sudah selesai dikerjakan oleh teman-teman buruh TKBM, sedangkan muatan balik sebanyak 11 kontainer,” ujar John yang akrab disapa Sakare itu.
Penulis: Ronal Katiandagho