Kronologi, Semarang – AMSI Jawa Tengah menggelar diskusi Trustworthy bertajuk “Media di Tengah Dinamika Pemilu 2024” sebagai pembuka Konferwil III AMSI Jateng 2024, di Hotel KHAS Kota Semarang, Rabu (28/2/2024).
Dipandu oleh perwakilan AMSI Jawa Tengah, Intan Nurlaili sebagai moderator, keterpercayaan publik terhadap pemberitaan media di tengah pemilu menjadi fokus utama diskusi tersebut.
Pada kesempatan itu, anggota Bawaslu Jateng, Nur Kholiq dan Anggota KPU Jateng, Akmaliyah turut hadir untuk berbagi pengalamannya sebagai penyelenggara pemilu kepada perwakilan media yang hadir.
Wakil Ketua Umum AMSI, Upi Asmaradhana menuturkan, tingkat kepercayaan publik terhadap pemberitaan saat ini mengalami penurunan. Utamanya, pemberitaan yang terjadi sepanjang Pemilu 2024.
“Dalam satu dekade terakhir, tingkat kepercayaan pada media mengalami penurunan. Ini juga berdampak pada jumlah ikan yang diserap,” ujar Upi.
Upi menilai, eksistensi Trustworthy atau indikator keterpercayaan publik terhadap pemberitaan menjadi penting untuk dimiliki media saat ini.
“Kita melakukan sosialisasi Trustworthy ini, menjadikan media teman-teman lebih yakin bahwa itu terpercaya,” bebernya.
Ada beberapa indikator bagi sebuah media yang hendak menggunakan Trustworthy itu menurut Upi. Salah satunya ialah mengumumkan secara terbuka kepada pembaca bagaimana penaggung jawaban alamat, susunan organisasi redaksi dan manajemen, serta mencantumkan kepemilikan perusahaan di laman media masing-masing.
“Kemudian harus mengutamakan kerja jurnalistik untuk kepentingan umum. Serta menghargai keberagaman dan juga kelompok minoritas,” jelasnya.
Anggota KPU Jateng, Akmaliyah pun mengakui keterbukaan di zaman sekarang yang memudahkan masyarakat mengakses informasi. Sehingga, ia tak menampik bahwa media memiliki peran penting tak terkecuali selama proses Pemilu 2024 berlangsung.
“Setiap event Pemilu itu kita sudah masuk era keterbukaan dan informasi teknologi. KPU berprinsip adanya akuntabilitas dan keterbukaan, alat bantu Sirekap itu juga sebagai salah satu wujudnya. Kita melaksanakan prinsip keterbukaan itu kepada pemilih,” ungkap Akmal.
Akmal pun memberikan apresiasi terhadap Diskusi Trustworthy sekaligus mengajak media sebagai mitra dalam mengawal Pemilu agar tetap sesuai dengan asas Luber Jurdil.
Selanjutnya, Anggota Bawaslu Jateng, Nur Kholiq yang turut hadir sebagai pembicara berbagi kisah bahwa Bawaslu saat ini tak terlepas dari peran media yang membentuk jajarannya. Menurutnya, Bawaslu dan media lahir dari Rahim yang sama, yakni buah dari perjuangan reformasi.
“Empat dari tujuh pimpinan di Bawaslu Jateng itu asalnya dari media, mengikuti acara ini seperti kembali ke rumah lama rasanya. Bawaslu menempatkan media sebagai mitra yang strategis, pesan pengawasan itu akan ekeftif kalau penyebarannya itu menggandeng media,” jelasnya.
Pengamat politik Undip, Bangkit Aditya Wiryawan juga turut menggandeng media untuk bersama-sama menjaga Pemilu. Utamanya, membuat pemberitaan yang benar dan akurat agar publik tak terjebak pada misinformasi yang kerap terjadi.
“Kita aktif bersama-sama untuk mejaga, melakukan cek fakta, apa-apa saja hal yang muncul di internet, biar orang tidak terjebak pada informasi yang salah,” jelas Bangkit.
Penulis: Tim Redaksi