Kronologi, Gorontalo – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Gorontalo saat ini masih melakukan pendataan kepada Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang mengalami gangguan kesehatan atau sakit saat menjalankan tugas dalam proses pemungutan dan perhitungan suara.
Anggota KPU, Hendrik Imran, menerangkan ada 10 orang KPPS yang berada di wilayah Kabupaten Gorontalo yang mengalami gangguan kesehatan dan harus menjalani perawatan di fasilitas kesehatan.
“Untuk Kabupaten Gorontalo tadi malam itu sekitar 10 orang yang dirawat,” kata Hendrik Imran, Kamis (15/2/2024).
Hendrik menjelaskan, para petugas Badan Ad-Hoc itu telah mendapatkan perawatan di Rumah, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), dan Rumah Sakit.
“Salah satu petugas yang sakit dan dibawa ke rumah sakit Ketua KPPS TPS 8 di Desa Pilolalenga Kecamatan Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo,” jelas Hendrik.
Dalam pantauan beberapa media anggota Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Gorontalo, di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kota Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango Kabupaten Gorontalo, pemungutan dan penghitungan suara berjalan dengan lancar. Namun ada beberapa TPS terlihat KPPS yang terlihat kelelahan.
Para Petugas KPPS, setelah pemungutan suara selesai dilanjutkan dengan rapat penghitungan suara. Penghitungan suara dilakukan mulai dari surat suara Presiden dan Wakil Presiden, DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD kota atau kabupaten.
Dalam penghitungan suara Ketua KPPS dibantu oleh anggota KPPS, membuka kunci dan tutup kotak suara dengan disaksikan semua pihak yang hadir di TPS. Selanjutnya, mengeluarkan surat suara dari kotak suara dan diletakkan di meja ketua KPPS.
Proses penghitungan suara berlangsung dihadiri saksi, pengawas TPS dan Masyarakat. Petugas mengumumkan melalui pengeras surat suara yang dinyatakan sah atau tidak sah.
Penghitungan suara selesai di masing-masing TPS berbeda-beda. Ada yang sudah selesai penghitungan suara sekitar pukul 01.30 Wita Kamis (15/2) dan yang masih melakukan penghitungan hingga pukul 06.00 Wita.
Penulis: Dhani Baderan