Kronologi, Jakarta – Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto buka suara terkait pernyataan mantan petinggi Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, yang mengaku baru-baru ini rumahnya didatangi polisi terkait dengan cooling system Pemilu 2024.
Karyoto mengaku, dirinya tak tahu pasti peristiwa tersebut. Namun, dia menyebut, cooling system pemilu merupakan tugas semua pihak.
Karyoto mengatakan bahwa program cooling system atau upaya menurunkan tensi politik menjelang pencoblosan Pemilu 2024 merupakan tanggung jawab semua pihak.
“Saya enggak tau pasti, tapi bicara cooling system tanggung jawab semua warga masyarakat. Apalagi yang dibilang tokoh, cooling itu mendinginkan, kita ajak pemilu damai, pemilu yang kondusif. Ini kan pesta rakyat, pesta demokrasi semua rakyat harus happy,” kata Karyoto kepada wartawan, Jumat (9/2/2024).
Kabar kedatangan polisi ke rumah Habib Rizieq disampaikan langsung oleh mantan petinggi FPI dalam acara Istigasah Kubro Sambut Pemilu Damai dan Jurdil Tanpa Kecurangan di Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (8/2/2024) malam.
Habib Rizieq mengatakan ada empat polisi dari Mabes Polri dan Polda Metro Jaya yang mendatangi rumahnya. Ia menyebut anggota Polri ini menjelaskan kedatangannya terkait program cooling system jelang Pilpres 2024.
“Beliau sampaikan ‘habib kami dari kepolisian punya program cooling system’, saya tanya apa maksudnya cooling system,” kata Habib Rizieq dikutip dari YouTube Islamic Brotherhood Television.
“Karena ini mau pilpres habib, suasana politik luar biasa panasnya. setiap saat bisa terjadi benturan di tengah masyarakat, maka kami ditugaskan oleh Kapolri dan semua jajaran kepolisian se Indonesia untuk bagaimana menciptakan cooling system, artinya bagaimana ini umat tetap sejuk, umat tetap damai, bagaimana pilpres yang akan datang tidak terjadi keributan, chaos,” kata Habib Rizieq menirukan petugas tersebut.
Habib Rizieq menyambut positif penjelasan dari anggota Polri tersebut. Menurutnya, mereka meminta dukungan dari para habib dan ulama untuk program pemilu damai.
“Saya terima, saya puji dia punya programnya. Saya berikan nasihat, saya bilang, sampaikan saja kepada bapak Kapolri kalau ingin pemilu damai maka gelar lah pemilu yang jujur dan adil. Kalau pemilunya jujur dan adil niscaya akan damai,” katanya.
Tapi kalau kita teriak pemilu damai, pemilu damai tapi ente curang, yeee, kapan mau damai?” ujar Habib Rizieq menambahkan.
Habib Rizieq mengatakan jika polisi ingin pemilu yang damai, maka pemerintah harus melaksanakan pemilu yang jujur dan adil.
“Jadi saya sampaikan kepada mereka amanat konstitusi, amanat UUD 1945, bukan pemilu damai, pemilu luber dan jurdil,” tandasnya.
Editor: Fian
Editor: Alfian Risfil A