Kronologi, Jakarta – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) diprediksi akan menjadi partai terakhir yang lolos ke parlemen Senayan di Pemilu 2024.
Ini terpotret dari hasil survei terbaru dari Pusat Poling Indonesia (Puspoll Indonesia) yang dirilis pada hari ini, Sabtu (10/2/2024). Elektabilitas Partai Ka’bah sebesar 4 persen atau syarat ambang batas parliamentary threshold.
“Partai terakhir yang masuk dalam ambang batas parlemen (parliamentary threshold) adalah PPP yang berada di peringkat 9 (Sembilan) dengan nilai 4,0 persen, berada di bawah partai Demokrat yang memperoleh nilai 4,2 persen,” kata Direktur Eksekutif Puspoll Indonesia, Muslimin Tanja dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/2/2024).
Muslimin menjelaskan, suara PPP masih didominasi oleh basis pemilih lamanya yang masih solid. Mereka paling banyak adalah pemilih tua dalam rentang usia 41-50 tahun dengan jumlah pemilih sebanyak 6 persen.
“Namun, PPP juga banyak dipilih kalangan muda (Gen Z) dengan rentang usia 17-20 tahun dengan jumlah sebanyak 5 persen,” paparnya.
Selain itu, pemilih PPP juga banyak dari kalangan ekonomi kelas bawah dengan pengeluaran perbulan di bawah Rp.1 juta dengan jumlah pemilih sebanyak 7 persen.
Sedangkan untuk pemilih beradasarkan daerah, pemilih PPP yang paling banyak berada di Jateng & DIY dengan jumlah 5,8 persen. Lalu disusul dengan daerah Kalimantan dengan nilai 5,3 persen dan Jawa Timur dengan 4,4 persen.
Berikut elektabilitas partai politik (Parpol) peserta pemilu 2024 selengkapnya:
1. PDI-P (21,5%)
2. Gerindra (17,4%)
3. Golkar (10,8%)
4. PKB (7,8%)
5. PKS (6,8%)
6. NasDem (6,1%)
7. PAN (4,3%)
8. Demokrat (4,2%)
9. PPP (4,0%)
10. Perindo (2,4%)
11. PSI (1,8%)
12. PBB (0,6%)
13. Hanura (0,4%)
14. Partai Ummat (0,2%)
15. PKN (0,2)
16. Gelora (0,1)
17. Partai Buruh (0,1%)
18. Partai Garuda (0,0)
Adapun pemilih yang belum menentukan sikap sebanyak (11,4%).
Tingkat kemantapan pilihan Masyarakat atas partai politik sebesar 53,2 persen. Sedangkan yang menyatakan masih mungkin berubah (swing voters) sebesar 35,4 persen.
Survei ini dilakukan pada 03 – 06 Februari 2024, dengan jumlah responden 1.175 yang tersebar di 38 Provinsi secara proporsional berdasarkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Metode survei yang digunakan acak bertingkat atau multistage random sampling. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara via telepon dari kumpulan data nomor telpon hasil survei tatap muka yang pernah dilakukan dengan memperhatikan proporsional antara jumlah sampel dengan jumlah pemilih di setiap provinsi.
Margin of error (MoE) survei ± 2,85% pada tingkat kepercayaan 95%.
Editor: Alfian Risfil A