Kronologi, Gorontalo – Kekurangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Sekretariat DPRD Gorut yang memiliki dampak menurunnya kinerja para ASN tidak menurunkan semangat kerja para ASN.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris DPRD, Fahrudin Lasulika, menurutnya dengan kondisi saat ini harus dipahami dari sisi positif.
“Mau bagaimana lagi jika memang kondisinya sudah seperti ini. Tinggal bagaimana kita meminimalisir saja dampaknya dengan memaksimalkan kinerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing,” kata Rudi dalam wawancaranya Rabu (7/2/2024)
Menurut Fahrudin, sebelumnya sekretariat DPRD cukup ramai dengan adanya tenaga honor atau pegawai tidak tetap (PTT) dan ditambah dengan adanya ASN, dapat mencapai seratus lebih pegawai. Namun untuk saat ini, hanya ASN saja yang aktif bekerja dan ditambah sespri, juga sopir para pimpinan DPRD.
“Suasana kerjanya tentu menjadi lain. Yang tadinya banyak personil, kini tinggal beberapa orang saja di setiap bagian. Dan kondisi ini sangat terasa bagi para ASN,” tegasnya.
Fahrudin menjelaskan bahwa dengan kondisi seperti ini, yang perlu menyesuaikan adalah para aparatur itu sendiri. ia juga mengakui bahwa hal tersebut cukup berat, karena adanya biasanya ada yang membantu dalam pengerjaan tugas.
“Sekarang ASN sendiri yang harus mengerjakan tupoksinya dan ini memang harus dilakukan,” kata Rudi.
Ia menerangkan jika hal tersebut tidak dilakukan maka di setiap bidang atau bagian akan mendapatkan beban kerja yang besar dan tugas yang menumpuk. Sehingga, masing-masing aparatur yang tersebar dalam setiap bagian harus banyak berkoordinasi dan berkomunikasi.
“Agar pelaksanaan tugas sebagaimana tupoksi yang diberikan, itu akan menjadi maksimal,” ujarnya.
Ia mengakui bahwa kondisi yang terjadi saat ini, sempat juga dikeluhkan oleh beberapa aparatur yang ada.
“Namun, mau bagaimana lagi? Jika ingin bijak, ya tinggal kembali lagi ke masing-masing aparatur, bekerja sesuai dengan tupoksi, bertanggungjawab sesuai dengan tugas yang diberikan,” katanya.
“Selama ini memang setiap bidang banyak dibantu PTT. Namun saat ini, hanya tersisa para ASN. Mau tidak mau harus membiasakan diri dengan kondisi yang ada,” pungkas Rudi.
Penulis: Dhani Baderan