Kronologi, Jakarta – Lembaga survei Poltracking merilis hasil survei Pilpres di Provinsi Jawa Timur. Hasilnya, Prabowo-Gibran mendapat suara paling tinggi dalam survei tersebut.
Survei ini dilakukan pada 25 sampai 31 Januari 2024 dengan jumlah responden 8.000 di Jawa Timur. Margin of error (MoE) survei ini adalah +-1,1% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Pengumpulan data dengan wawancara tatap muka langsung dengan responden. Populasi survei warga di Provinsi Jawa Timur yang sudah memiliki hak pilih berusia lebih dari 17 tahun atau sudah menikah.
Responden diberi pertanyaan, ‘Jika Pilpres dilaksanakan hari ini, siapa yang akan Bapak/Ibu/Saudara pilih di antara pasangan capres-cawapres berikut?’. Berikut hasilnya:
– Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar:14,9%
– Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 60,1%
– Ganjar Pranowo-Mahfud Md: 17,2%
– Tidak tahu/tidak jawab: 7,8%.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR, mengatakan hasil ini berbeda jauh dengan hasil survei yang diadakan Poltracking pada September 2023 lalu ketika belum ada wakil presiden. Sosok Gibran Rakabuming dinilai mampu mendongkrak suara Prabowo di Jawa Timur.
“Ini yang saya mau jelaskan, penurunan Ganjar sangat signifikan dari 38,2% (September 2023) menjadi 17,2% itu sekitar 21%, penurunan yang luar biasa. Di saat yang sama ada kenaikan pada pasangan Prabowo-Gibran relatif sama angkanya, jadi perolehan ini bisa dilihat adalah pergeseran, bahkan eksodus atau migrasi besar-besaran dari pemilih yang sebelumnya memilih Ganjar Pranowo menjadi memilih Prabowo Subianto,” kata Hanta.
Publik dianggap menilai Gibran Rakabuming sebagai sosok Jokowi. Karena itu, survei kali ini Prabowo mendapat perolehan tinggi di Jawa Timur.
“Itu disebabkan mungkin salah satu faktor sudah ada wakil yaitu putra Pak Jokowi-Gibran itu yang dianggap Jokowi junior menjadi wakil Pak Prabowo, ini yang membuat pendukung Jokowi dari Ganjar sebelumnya eksodus besar-besaran ke Prabowo menjadi 60% di survei terakhir,” jelasnya.
Sementara itu, elektabilitas Anies-Muhaimin (AMIN) disebut stagnan. Ada kenaikan namun tipis.
“Elektabilitas Anies dari Juni ke September lalu Januari stabil, jadi tidak ada pergerakan signifikan pada pasangan 01 Anies-Muhaimin, tidak ada kenaikan signifikan meskipun nggak ada penurunan, kalaupun ada kenaikan, kenaikan sangat tipis,” ucap Hanta.
Editor: Alfian Risfil A