Kronologi, Gorontalo– Politisi muda Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sawaludin terus bergerak masuk desa keluar desa memenuhi permintaan simpatisan untuk melakukan kampanye tatap muka. Kali ini Sawaludin bersama sejumlah tim sukses mendatangi wilayah terisolir, Kecamatan Pinogu, Kabupaten Bone Bolango.
Akses menuju kecamatan yang memiliki lima desa ini dikenal dengan medan paling sulit atau ekstrim untuk dilintasi. Setiap pendatang baru harus menggunakan jasa ojek gunung dengan tarif yang sangat mahal, yang hampir setara dengan harga tiket pesawat Gorontalo-Manado sebesar Rp 1 juta. Ongkos tersebut bahkan belum termasuk biaya barang.
Sawaludin dan tim kampanye berangkat menuju kampung di tengah hutan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW) ini sekitar pukul 05.30 WITA. Mereka tiba di Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, pukul 06.57 WITA.
Setelah melewati wilayah Tulabolo, tim mulai memasuki medan ekstrim. Tak jarang ojek motor yang ditumpangi rombongan Tim Sawaludin menghadapi keadaan berat ini secara langsung saat turunan di jalan berlumpur. Tak tinggal diam, Sawaludin pun turun dari atas motor membantu ojek gunung yang terjebak di atas lumpur jalan.
Di tengah perjalanan, Sawaludin sempat mampir di pondok milik nenek Haira. Sawaludin menyapa warga dan mendengar banyak masukan dari masyarakat yang disampaikan padanya. Setelah cukup lama, ia pamitan untuk melanjutkan perjalanan. Sawaludin tiba di Pinogu tepat pada pukul 13.00 WITA.
“Allahamdulillah, kami sampai dengan selamat. Syukur yang tak terhingga kepada Allah, kami bisa tiba di Pinogu,” kata Caleg DPR RI Nomor Urut 3 ini dengan nada bahagia, Rabu 24 Januari 2024.
Tak berselang lama setelah tiba, Sawaludin langsung menuju lokasi kampanye. Masyarakat yang menunggu langsung menyambut gembira dan bergantian bersalaman.
“Saya ucapkan terima kasih karena telah diterimah oleh masyarakat Pinogu. Warga disini sangat baik. Saya tidak ingin warga disini hanya melihat saya di baliho. Belum lengkap rasanya jika tidak bertatapan langsung dengan warga. Saya suka. Jarak bukan halangan untuk saya,” ucap Sawaludin.
Sawaludin bilang, Pinogu punya begitu banyak potensial hasil perkebunan selain, kopi, cengkeh, jagung, dan padi sawah. Untuk dapat meningkatkan potensi tersebut, maka dibutukan komitmen kuat dari eksekutif, termasuk legislatif agar dapat memperbaiki akses masyarakat ke Kota Gorontalo.
“Saya sudah mencoba sendiri medan menuju Pinogu dari Tulabolo. Cukup ekstrim, berbahaya untuk dilintasi. Inilah yang menjadi penyebab potensi perkebunan Pinogu sulit meningkatkan ekonomi masyarakat,” terang Sawaludin.
“Belum lagi kalau ada yang sakit atau meninggal dunia. Saya lihat video yang sempat viral baru-baru ini. Jenazah harus naik motor seperti orang yang masih hidup. Jujur, ini menyayat hati saya,” sambung Sawaludin.
Untuk itu, ia mengajak masyarakat lebih cerdas memilih calon wakil rakyat menjelang pesta demokrasi pada tanggal 14 Februari mendatang, termasuk mengajak memenangkan calon-calon yang diusung PPP.
“Pesan saya jangan salah pilih. Nasib bangsa ini ada ditangan bapak-ibu. Jangan lupa pilih PPP, partai para pejuang,” tutup Sawaludin.
Sebelum menutup rangkaian kampanye tatap muka di hari pertama. Di hadapan masyarakat, Sawaludin melakukan sujud syukur sebagai bentuk ucapan terima kasih karena telah diterima di Pinogu.
Gaya sederhana memang pantas untuk mantan TNI ini. Lepas melakukan kampanye, Sawaludin memilih untuk menginap di rumah petani bernama Ibu Sama’un warga Desa Tilonggibila. Padahal simpatisan telah menyiapkan tempat yang lebih layak untuk dia tinggal.
Ibu Sama’un mengaku sangat bangga ada caleg DPR RI yang mau datang di wilayah Pinogu. Sama’un masih tak menyangka, kabar Sawaludin akan datang di desa tersebut ternyata benar-benar jadi kenyataan.
“Senang sekali, Pak Sawal datang di sini. Biasanya caleg DPR RI hanya kami lihat dibaliho, tapi ini benar-benar datang. Dia adalah caleg pertama yang datang, lainnya tidak pernah,” ungkap Sama’un.
Penulis: Even Makanoneng