Kronologi, Jakarta – Sekretaris DPW PKS DKI Jakarta Abdul Aziz percaya diri (pede) perolehan kursi PKS di DPRD DKI akan bertambah signifikan pada Pemilihan Legislatif (Pileg) lokal Ibu Kota Jakarta pada 14 Februari mendatang.
Azis mengaku tak khawatir dengan kehadiran Partai Gelora yang merupakan partai sempalan PKS, yang ikut bertarung pada kontestasi Pileg 2024 kali ini.
“PKS adalah partai kader yang mengandalkan mesin partai. Program-program partai dijalankan secara sistematis dan masif. Jadi, kami sama sekali tidak merasa terganggu (dengan Gelora), bahkan malah memperkuat militansi kader,” kata Aziz di acara diskusi Ngobrolin Jakarta (Ngojak) bertajuk ‘Menebak Jawara Pemilu 2024 di Jakarta’ bareng aktivis Lintas Generasi Aktivis Pro Jakarta di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (18/1/2024) malam.
Bahkan, kata dia, gerakan perlawanan Gelora, justru menambah energi baru bagi kader-kader PKS.
“Banyak juga senior-senior yang sebenarnya sudah istirahat, kemudian turun lagi,” ungkap Azis.
“Dan itu terbukti di 2019, dari 11 kursi kami bertambah menjadi 16 kursi, saat itu kan sebenarnya sudah ada konflik internal,” sambungnya.
Lebih jauh, Azis melanjutkan, pada Pileg 2024 ini partainya bahkan siap bertarung untuk menjadi partai pemenang di DKI.
“Meskipun di survei kami tiga partai teratas tetap PDIP, Gerindra dan PKS, tapi jaraknya tipis. Dan kami masih akan terus bertarung,” katanya.
Keyakinan Azis bukan tanpa alasan. Karena, menurutnya, optimisme pengurus dan kader PKS saat ini makin bertambah imbas dan berharap efek ekor jas dari calon presiden (Capres) nomor urut 01, Anies Baswedan yang tak lain adalah mantan Gubernur DKI.
“Alhamdulillah, kehadiran Pak Anies dalam kontestasi Pilpres yang juga diusung PKS begitu memberikan efek luar biasa bagi elektabilitas partai,” ucap Azis.
Aziz menyebut, sosok Anies Baswedan memberikan dampak nesar, bukan saja bagi para Caleg tetapi juga semangat dan perjuangan kader-kader PKS di akar rumput.
“PKS ini merupakan partai kader, sebagai partai kader diutamakan mesin partai itu dapat bergerak karena adanya kader. Beda dengan partai-partai lain, kalau mereka mungkin yang lebih banyak bergerak adalah caleg nya, sedangkan PKS adalah kader,” jelas Azis.
Disebut Azis, saat ini bahkan untuk menambah suara atau ceruk pemilih, partainya mulai bergerak dari basis pemilih kanan ke tengah.
Sementara itu, perwakilan Lintas Generasi Aktivis Pro Jakarta, Rio Ayudha Putra berharap pelaksanaan Pemilu 2024 di Jakarta dapat berjalan demokratis, bersih, dan kondusif. Dengan begitu, seluruh warga Jakarta dapat menggunakan hak pilihnya tanpa ada rasa ketakutan (paksaan) dan menghasilkan para wakil rakyat yang berintegritas dan berkomitmen kepada warga.
“Kami dari Lintas Generasi Aktivis Pro Jakarta juga berharap tidak terjadi polarisasi antar masyarakat saat memilih atau mendukung seseorang. Seperti yang terjadi saat Pilkada DKI 2017 atau Pemilu 2019, cebong versus kampret,” kata Rio.
Rio menyebut, acara Ngojak dapat menjadi role model untuk mempertemukan dan mempersatukan ide atau gagasan dari berbagai kalangan. Mulai dari para aktivis di Jakarta, para anggota dewan, dan pihak pemerintah provinsi demi mendorong Jakarta lebih baik lagi di masa depan.
“Kami dari Aktivis Pro Jakarta juga mendoakan Partai Demokrat, PKS, dan partai politik peserta Pemilu 2024 lainnya, mendapat hasil yang positif serta membawa kemajuan bagi Kota Jakarta,” pungkasnya.
Editor: Alfian Risfil A