Kronologi, Jakarta – Panasnya debat Pilpres 2024 ke-tiga yang berlangsung pada Minggu (7/1/2024) masih terasa hingga hari ini. Bukan hanya kalangan antar pendukung saja, sejumlah tokoh hingga elite politik pun ikut saling serang terkait jalannya debat malam itu.
Bahkan, panasnya debat tersebut manuai sorotan beberapa media asing. Mereka rame-rame mememberitakan terkait dinamika saling serang antar kandidat, khususnya capres nomor urut 2 yang juga Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto, yang mendapatkan serangan bertubi-tubi dari rivalnya, Anies Baswedan (capres nomor urut 1) dan Ganjar Pranowo (capres nomor urut 3).
Pengamat Kebijakan Pemerintahan, Husni Thamrin, menilai, ini menunjukkan bahwa KPU gagal menciptakan pemilu damai. Dia pun meminta KPU mengevaluasi total pelaksanaan debat Pilpres 2024.
Sebab, debat capres sudah mengarah pada sentimen untuk saling menjatuhkan secara personal. Alih-alih mengedukasi masyarakat.
“Debat paslon telah berakibat semakin meningginya suhu politik di Tanah Air. Stop acara debat Capres dan Cawapres,” kata Thamrin kepada wartawan, Jakarta, Rabu (10/1/2024).
Harusnya, menurut Thamrin, debat Capres dan Cawapres diserahkan saja ke Lemhanas yang lebih sering menggelar kegiatan sejenis Role Play dari pada KPU, yang hanya 5 tahun sekali dengan Komisioner yang berganti-ganti.
“Jika pemeriksaan kesehatan paslon dapat diserahkan KPU RI ke RSPAD-GS, mengapa tidak ritual debat paslon diserahkan ke Lemhanas yang lebih ahli,” ungkapnya.
“Karena itu, demi keutuhan dan kesatuan bangsa, saya sarankan pemilu sebaiknya ditunda. Walau semua rakyat tahu kalau biaya yang sudah dikeluarkan pemerintah dan masyarakat sudah sangat besar, tapi harga keutuhan sebuah bangsa jauh lebih besar,” terang Thamrin.
Lebih jauh, dia menjelaskan, bahwa di pihak lain diduga ada beberapa Negara ikut bermain dalam penyelenggaraan pemilu yang sangat menentukan kali ini, demi keuntungan dan kelanjutan bisnis mereka.
“Jika gagal kita mensiasati pemilu kali ini akan berakibat fatal bagi kelangsungan bangsa yang berdaulat, yang pada gilirannya kita akan gagal menghantarkan rakyat Indonesia memasuki gerbang kejayaan Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur,” ujarnya.
“Walau waktu pencoblosan tinggal beberapa hari lagi tapi masih banyak waktu untuk berfikir jenih. Kini saatnya kita bersama berkorban untuk keutuhan NKRI yang kita cintai bersama,” imbuh Thamrin.
Editor: Alfian Risfil A