Kronologi, Jakarta – Masih dalam suasana perayaan Hari Ibu sebagai simbol kasih sayang yang sedalam-dalamnya, sosialita Novita Emilda mengajak kaum wanita untuk mengekspresikan diri dalam balutan budaya Nusantara. Salah satunya dilakukan dengan mengenakan Kebaya Jawa yang merupakan salah satu kekayaan Nusantara warisan leluhur yang harus dilestarikan.
Menurutnya, merayakan Hari Ibu, jangan cuma silaturahmi atau kirim ucapan selamat kepada kepada ibu kandung maupun kaum ibu lainnya. Tetapi juga menjadi momen untuk menggalakkan budaya Nusantara yang pas dengan kehidupan wanita.
“Yang lain silakan mau berkreasi apa saja, tapi kali ini saya sengaja mengenakan busana Jawa dengan unsur modern,” kata Novita di Jakarta, Minggu (24/12/2023).
Bagi Novita, perayaan Hari Ibu harus terus digalakkan agar selalu teringat besarnya kasih sayang seorang ibu.
“Tujuannya agar semangat kasih sayang ibu dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,” sambungnya.
Pada Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember lalu, Novita juga merayakan secara khusus bagi kedua anaknya. Pada hari itu Novita juga mengenakan kebaya Jawa pada suatu acara yang berlangsung di Hotel Santika kawasan Slipi, Jakarta Barat.
“Ibu adalah guru pertama di keluarga untuk membentuk karakter anak-anaknya menjadi orang baik dan kebanggaan keluarga. Ibu juga adalah sandaran untuk anak-anaknya dalam segala problematiknya. Jadi Peran ibu sangat penting dan perjuangannya tidak terbatas. Sosok ibu menjadi tonggak pondasi bagaimana membentuk generasi penerus yang lebih baik,” ucap wanita pengusaha yang menjabat sebagai President Director PT Duta Topkey Energi yang berlokasi di kawasan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
Ibu muda yang memiliki paras cantik dan bodi langsing ini mengungkapkan bahwa kesuksesan keluarga atau anak bahkan sebuah negara pun tidak lepas dari peran dan doa seorang ibu. “Kesuksesan anak, tidak lepas dari peran dan doa Ibu. Untuk itulah apresiasi kepada ibu harus diberikan setiap harinya untuk memberikan rasa bahagia dan manusiawi yang diperlakukan secara spesial, karena anak-anak itu lebih dekat kepada sosok ibu. Berikan apapun untuk Ibu agar dia bahagia, karena nilai perjuangan untuk keluarga dan anak-anaknya tidak terbatas besarnya. Kasih sayang ibu, hanya memberi, tak harap kembali, bagaikan surya menyinari dunia,” ucap tokoh wanita yang tengah menyelesaikan pendidikan S-3 di Universitas Bina Nusantara.
“Ketika ibu kita bahagia, kita juga menjadi senang dan bahagia. “Artinya Ibu sangat bahagia dengan apa yang kita berikan walau itu sederhana. Sebenarnya bukan benda yang bikin ibu terharu tapi lebih ke perhatian. Maaf ya perhatian hal yang orang tidak terpikirkan tapi kita lakukan itu sebenarnya yang bikin ibu lebih terharu. Sebab jika materi tidak akan ada habisnya. Materi akan kurang terus sehingga susah untuk jaminan bahagia,” imbuhnya lagi.
Hari Ibu yang bersamaan dengan Hari Difabel Internasional ini, Novita juga memberikan perhatian kepada kaum disabilitas dengan perhatian dan kasih sayang yang sama. Sebagai ibu dari dua anak, Novita juga berharap para kaum ibu bisa lebih sabar dalam mendidik anak-anak dan mempersiapkannya menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat untuk kehidupan yang lebih luas.
Editor: Alfian Risfil A