Kronologi, Gorontalo – Sejumlah mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Mahasiswa dan Rakyat Bersatu melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Perusaan Air Minum Daerah (Perumda) Tirta Bolango (dulu PDAM), Kamis 23 November 2023.
Mereka berunjuk rasa meminta Direktur Perumda Tirta Bolango Ahmad Bahri mengundurkan diri dari jabatannya menyusul sejumlah masalah yang terjadi di perusahaan plat merah pemerintah tersebut.
Pantauan Kronologi.id, massa aksi tiba sekitar 11.41 WITA di depan kantor Perumda Tirta Bolango, Kelurahan Tumbihe, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango. Tak berselang lama setelah mahasiswa menyampaikan sejumlah tuntutan, Ahmad keluar dan berdiri di depan massa aksi.
“Hari ini, Direktur PDAM berfirman layaknya tuhan. Bersabda layaknya nabi, tetapi bertindak layaknya firaun, maka dari itu hanya ada satu kata, lawan! Lawan! Lawan! Lawan!” kata orator massa aksi, Lion Paneo.
Ia menyampaikan, telah terjadi sejumlah kejanggalan-kejanggalan di perusahaan Perumda Tirta Bolango. Lion juga menyentil kasus yang menyeret nama eks Direktur Perumda Tirta Bolango Yusar Laya yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi.
Menurut Lion, pergantian direktur baru di Perumda Tirta Bolango tidak memperlihatkan perkembangan yang baik untuk perusahaan itu sendiri. Kata Lion, hal itu telah merugikan perusahaan, karyawan, termasuk masyarakat.
“Kita ketahui bersama, bahwa direktur sebelumnya (Yusar Laya) telah ditetapkan sebagai tersangka (kasus korupsi di perusahaan Perumda Tirta Bolango). Nah, pergantian direktur baru pun malah berulah yang sama. Ini jelas-jelas merugikan masyarakat,” ucap Lion.
Pukul 12.20 WITA, massa aksi bergerak ke kantor BRI Unit Kabila, Kelurahan Oluhuta, Kecamatan Kabila. Di situ mahasiswa menuntut perbedaan data angsuran karyawan Perumda Tirta Bolango dengan data milik perusahaan tersebut.
Kendati telah kecewa karena Pimpinan BRI Unit Kabila tidak berada di tempat, mereka tetap menyampaikan tuntutan di depan kantor BRI Unit Kabila.
Pukul 12.52 WITA, massa aksi menggelar aksi demo di depan kantor Bupati Bone Bolango dan menyampaikan sejumlah tuntutan. Di hadapan penjabat bupati, mereka meminta segera menurunkan tim Inspektorat untuk melakukan audit di internal Perumda Tirta Bolango.
Demo mahasiswa berakhir di depan kantor DPRD Bone Bolango. Mereka tiba sekitar pukul 13.56 WITA. Tiba di DPRD, mereka mempertanyakan fungsi pengawasan legislatif atas berbagai persoalan dan kebijakan yang menyeret nama Ahmad Bahri.
Berikut 11 tuntutan Aliansi Pemuda Mahasiswa dan Rakyat Bersatu:
1. Meminta kejelasan uang kas masuk dan pengeluaran Perumda Tirta Bolango.
2. Meminta Direktur Perumda Tirta Bolango tentang kejelasan hutang piutang dan peruntukan yang tidak jelas.
3. Meminta kejelasan pengambilan uang muka THR 2024 sebesar Rp 30 juta.
4. Meminta kejelasan proyek pemasangan jaringan pipa di kampus UNG yang menggunakan pinjaman.
5. Hutang perusahaan Perumda Tirta Bolango yang semakin banyak.
6. Karyawan yang di skorsing tidak sesuai SOP.
7. Meminta kejelasan potongan gaji karyawan untuk pinjaman di BRI, tapi tidak dibayarkan pada bulan Maret dan April 2023.
8. Meminta Bupati Bone Bolango untuk mengnonaktifkan Direktur Perumda Tirta Bolango.
9. Meminta BRI Unit Kabila terlait data pinjaman karyawan.
10. Meminta Kejaksaan Negeri Bone Bolango untuk dapat memeriksa Direktur Perumda Tirta Bolango.
11. Meminta DPRD mengeluarkan rekomendasi pemberhentian Direktur Perumda Tirta Bolango yang diduga bermasalah.
Penulis: Even Makanoneng