Kronologi, Jakarta – Partai Garuda menilai pernyataan calon presiden Capres 2024 Prabowo Subianto yang meminta para buruh agar tidak banyak menuntut kenaikan upah kepada pengusaha merupakan fakta yang ada di lapangan.
Partai Garuda memahami kegelisahan Prabowo yang tidak ingin perusahaan di Indonesia malah pindah ke negara lain, buntut buruh di Tanah Air meminta kenaikan gaji terus menerus.
“Prabowo sampaikan bahwa jangan pengusaha dituntut untuk menaikkan gaji terus menerus, karena akan mencekik perusahaan, yang menyebabkan perusahaan pindah ke negara lain sehingga merugikan perekonomian Indonesia. Karena sudah banyak program pemerintah yang digelontorkan untuk membantu masyarakat,” kata Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Garuda Teddy Gusnaidi, dalam keterangan tertulis, Jumat (10/11/2023).
Teddy mengatakan jika perusahaan tersebut merugi, yang terdampak bukan hanya pengusaha tetapi juga buruh. Imbasnya, buruh bakal tidak lagi punya pekerjaan.
“Apa yang disampaikan Prabowo adalah fakta dilapangan. Bahkan bukan hanya pengusaha yang rugi, buruh juga rugi,” ujar Teddy.
“Ada banyak buruh yang akhirnya tidak bisa lagi mendapatkan pekerjaan dan hidupnya lebih sulit dari pada saat dia masih memiliki pekerjaan tetap,” sambungnya.
Juru Bicara Partai Garuda itu menjelaskan pengurangan tenaga kerja (PHK) yang terjadi di mana-mana karena pendapatan perusahaan tidak lagi bisa menutupi pengeluaran. Menurut Teddy, pekerjaan 2-3 orang akhirnya dikerjakan satu orang untuk mengcover kenaikan upah yang juga diikuti kenaikan harga bahan untuk produksi.
“Karena di PHK, akhirnya bekerja serabutan, tidak ada pekerjaan tetap, sehingga pendapatan yang didapatkan jauh dari saat masih bekerja tetap. Yang terjadi hanya penyesalan, karena tidak ada yang bisa membantu mereka,” kata Teddy.
“Orang-orang yang dulu mengajak untuk menuntut perusahaan pun tidak bisa membantu mereka,” lanjutnya.
Oleh karena itu, Teddy kembali kembali menegaskan pernyataan Prabowo itu merupakan fakta. Menurut Teddy, Prabowo hanya tidak ingin perusahaan dan buruh menjadi korban.
“Ini adalah fakta yang dilihat oleh Pak Prabowo, beliau ingin menyampaikan sesuatu sesuai dengan kondisi di lapangan, jangan sampai buruh dan pengusaha menjadi korban. Jadi prabowo bukan menyampaikan hal-hal yang terlihat menggiurkan tapi jauh dari kenyataan,” pungkas jubir Partai Garuda itu.
Editor: Alfian Risfil A