Kronologi, Gorontalo – Pemerintah Kabupaten Gorontalo resmi menutup seluruh rangkaian acara World Coconut Day. Selain menggelar Business dan Partnership Matching sektor kelapa dan dialog multipihak, pemerintah melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) bersama tiga pengusaha.
Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengatakan, agenda tersebut diikuti 86 peserta dari pelaku usaha, investor, lembaga keuangan, perwakilan pemerintah, mitra pendamping, masyarakat sipil, akademisi, asosiasi, dan anak muda.
Nelson mengatakan, pada lima portofolio peluang kemitraan terkait rantai pasok kelapa telah dipaparkan. Kabupaten Gorontalo mempresentasikan portofolio investasi bertajuk Industri Hijau Kelapa Terintegrasi Gorontalo.
“Hasilnya, terjaring potensi deal-making sebesar Rp 11,8 miliar. Angka tersebut di dapat tidak hanya dalam bentuk transaksi, tapi kesepakatan atau MoU dan perjanjian kerja sama jasa,” kata Nelson dalam sambutan penutupan acara World Coconut Day, Senin 25 September 2023 malam.
Nelson bilang, pemerintah akan fokus untuk mendorong terwujudnya industri kelapa berkelanjutan yang ramah sosial dan ramah lingkungan. Komitmen itu akan dilakukan bersama semua pemangku kepentingan dengan tujuan inspirasi untuk masyarakat dalam mengembalikan kejayaan komoditas kelapa.
“Saya yakin, bahwa melalui upaya bersama kita, kita akan membuka potensi penuh dari sektor kelapa berkelanjutan melalui peta jalan,” ujar Nelson.
Berikut sejumlah hasil konkret yang dilakukan pemerintah daerah;
1. Penandatanganan MoU antara Amartha, LTKL, KEM, dan KOPEK untuk mendukung implementasi roadmap kelapa berkelanjutan untuk pembiayaan hijau bagi petani dan atau pelaku usaha kelapa.
2. Penandatanganan Perjanjian kerja sama antara Koperasi Nyiur Indah Lestari dengan UD Yama tentang pemasaran produk minyak kelapa di Gorontalo,
3. Potensi kerja sama dalam bidang peningkatan kapasitas bagi petani dan pelaku usaha kelapa khususnya pengembangan kapasitas orang muda di Gorontalo dan anggota KOPEK lainnya.
4. Potensi kerja sama dan kolaborasi terkait dengan penelusuran rantai pasok kelapa berkelanjutan dengan beberapa mitra strategis.
5. Potensi dukungan pendanaan dalam bentuk kompetisi dan hadiah hibah untuk 10 wirausaha wanita, termasuk pelaku usaha kelapa di sektor food and beverage, kriya, dan fesyen.