Megapolitan
Dicopot Tanpa Sebab, Pejabat DKI ini Minta Keadilan ke Pj Heru Budi

Kronologi, Jakarta – Kepala Subbagian Tata Usaha (Kasubag TU) BPPBJ DKI Jakarta, Maulana protes karena dicopot dari jabatannya tanpa sebab yang jelas. Dia mengaku sangat terkejut saat pertama kali mengetahui dirinya dicopot.
Betapa tidak, Maulana yang berstatus ASN eselon 4a, sebelumnya dapat rekomendasi akan dipromosikan menjadi Kepala UP BPPBJ DKI, tapi tiba-tiba ‘dibuang’ ke Seksi Kesra Kelurahan Kebon Manggis, Jakarta Timur.
Dia pun merasa diperlakukan sewenang-wenang karena mendadak turun eselon menjadi eselon 4b tanpa pernah melakukan pelanggaran/kesalahan.
“Saya di BPPBJ tidak pernah merasa melakukan kesalahan apa-apa, kok dibeginiin? Ini ada apa?,” kata Maulana kepada wartawan, di kawasan Jln. Jaksa, Jakarta Pusat, Kamis (16/3/2023) malam.
Dia juga mengaku sudah mencoba mengkonfirmasi ke sejumlah pimpinan di Pemprov DKI terkait pencopotannya. Tetapi semua menutup diri.
“Saya kaget, kenapa saya dipenggal dan dipindahkan ke wilayah? Saya tidak pernah jahat kepada orang lain. Tapi kenapa saya dibeginiin,” katanya penasaran.
“Jadi, kalau saya ada kesalahan, silakan tunjukin. Harusnya kalau ada penurunan eselon, saya harusnya kan di BAP. Seharusnya pimpinan saya juga tahu,” jelas Maulana.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 94 tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, pemindahan dalam rangka penurunan jabatan lebih rendah termasuk dalam kategori sanksi berat untuk hukuman disiplin kepada PNS yang melanggar.
Dia memastikan, selama ini tidak pernah ada pemeriksaan terhadap dirinya mengenai dugaan pelanggaran yang berpotensi terkena sanksi berat. Mulai dari Baperjakat, Inspektorat, hingga atasannya Kepala BPPBJ DKI juga tak menyampaikan apapun terkait potensi pelanggaran.
Maulana juga mengaku tidak sedang terlilit kasus hukum atau sedang menjalani pemeriksaan oleh lembaga hukum manapun. Sebaliknya, dia merasa memiliki kinerja baik hingga direkomendasikan Kepala BPPBJ DKI agar naik pangkat.
“Ini pimpinan saya (Kepala BPPBJ DKI) tidak tahu apa kesalahan saya. Pimpinan saya sudah menanyakan ke mana-mana soal apa kesalahan saya, tapi semuanya bungkam,” ucapnya.
Beberapa pihak dari Baperjakat yang tak disebutkan namanya juga disebutnya tak bisa menunjukkan bukti apapun mengenai pelanggaran dirinya.
Karenanya, dia menilai ada cacat prosedur dalam keputusan Baperjakat melakukan demosi kepadanya.
“Saya ingin menuntut keadilan. Apa salah saya mestinya harus disampaikan. Tidak bisa mindahin orang sembarangan. Ini kesewenang-wenangan. Ini juga bisa terjadi ke ASN lain juga,” tegas Maulana.
Saat ditanya soal apakah ini ada kaitannya dengan pejabat DKI ‘orang-orang peninggalan Anies’, Maulana mengaku tidak tahu.
“Tidak ada hubungannya dengan itu. Karena loyalitas saya hanya kepada pimpinan atau atasan,” lugas Maulana.
Karena itu, Maulana meminta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk turun tangan dan bersikap adil terhadap dirinya yang sudah mengabdi di Pemprov DKI selama puluhan tahun.
“Saya berharap di DKI ini semua berjalan sesuai aturan dan prosedur yang berlaku,” imbuhnya.
Editor: Alfian Risfil A
-
Regional2 hari ago
Ajudan Kapolda Gorontalo Ditemukan Tak Bernyawa, Ada Luka Tembak
-
Regional1 hari ago
Polda Gorontalo Angkat Suara soal Temuan Mayat Ajudan Kapolda
-
Regional2 hari ago
Anak 11 Tahun Diduga Dilecehkan Kepala Desa di Mootilango
-
Headline6 hari ago
Relawan ANIES Mulai Merambah Masuk ke Kampung-kampung Jakarta
-
Headline3 hari ago
Yusril Sarankan Jokowi Cabut Larangan Bukber Ramadhan: Hindari Kesan Pemerintah Anti Islam
-
Nasional4 hari ago
Survei Puspoll Terbaru: Perindo Merangkak Naik Pepet NasDem dan PKS
-
Megapolitan5 hari ago
PAM Jaya Optimis Penuhi Target Sambungan Baru Yang Besar Setiap Tahun
-
Regional5 hari ago
Syarifudin Bano Tutup Festival Seni Budaya Agama