Pemkab Gorontalo Klaim Polemik antara Pengusaha Ternak dan Pabrik Gula Klir

Kronologi, Gorontalo – Lebih dari satu bulan masalah pembongkaran plat duiker milik pengusaha ternak ayam di Desa Molohu, Kecamatan Tolangohula, menjadi topik pembahasan di khalayak masyarakat hingga bermuara di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo.

Buntut dari persoalan itu, 11 perwakilan warga dan perwakilan kepala desa di Kecamatan Tolangohula ikut mempersoalkan sejumlah dampak dari aktivitas perusahaan tebu milik PT Pabrik Gula Gorontalo.

Ketegangan pun sempat terjadi saat gelar rapat dengar pendapat di DPRD pada Selasa, 7 Februari 2023. Bahkan, Ketua DPRD Syam T Ase, menolak kehadiran perwakilan General Manager PT Pabrik Gula Gorontalo, Mbantu Karo Karo.

DPRD kembali mengagendakan rapat dengar pendapat lanjutan pada hari Sabtu 11 Februari 2023. Lokasi yang dipilih bertempat di wilayah Kecamatan Tolangohula. Pihak pabrik pun mengklaim telah hadir tepat waktu berdasarkan undangan rapat pada pukul 13.00 Wita, namun hingga pukul 15.30 Wita rapat dengar pendapat dibatalkan.

Berselang 2 hari, tepat pada Senin, 13 Februari 2023, Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo melayangkan undangan pertemuan dalam rangka mediasi bertempat di rumah dinas jabatan bupati. Pertemuan turut dihadiri General Manager PT Pabrik Gula Gorontalo Mbantu Karo Karo, Irwanto, Kepala Desa Molohu, camat, tokoh masyarakat, Kapolres Gorontalo, dan Komandan Kodim 1315.

Hasil dari pertemuan itu, Nelson menyimpulkan terjadi miskomunikasi antara pengusaha ternak ayam Pipit Irwanto dan PT Pabrik Gula Gorontalo soal klaim jalan yang berujung pengerusakan plat duiker.

Pada Selasa, 14 Februari 2023, Nelson bersama Kapolres Gorontalo dan Komandan Kodim 1315 melakukan peninjauan lokasi yang menjadi objek persoalan. Nelson juga melakukan pertemuan di kantor pabrik gula, namun pertemuan yang melahirkan opsi pembangunan jalan alternatif itu tak dihadiri Pipit Irwanto.

Terbaru, DPRD kembali melaksanakan gelar rapat dengar pendapat menindaklanjuti aduan 11 perwakilan masyarakat di Kecamatan Tolangohula. Rapat digelar pada hari Senin 13 Maret 2023, namun tak dihadiri pihak PT Pabrik Gula Gorontalo.

Melalui surat yang diterima DPRD, PT Pabrik Gula Gorontalo menyampaikan petugas dan karyawan yang membidangi tugas-tugas yang berhubungan kepemerintahan dan kemasyarakatan, masih trauma atas undangan DPRD.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Burhan Ismail mengklaim persoalan antara Pipit Irwanto dengan PT Pabrik Gula Gorontalo telah selesai.

“Kalau untuk persolan jalan antara pengusaha ternak ayam dan PT Pabrik Gula Gorontalo, sudah klir. Saudara Pipit sudah menggunakan akses jalan alternatif. Hasil mediasi kami, warga telah mengibahkan tanah untuk akses jalan menuju kandang ayam milik Pipit,” kata Burhan dalam wawancara khusus, Selasa (14/3/2023) malam.

“Jadi jangan ada anggapan bahwa pemerintah daerah hanya duduk diam dan tak ingin menyelesaikan masalah di Kecamatan Tolangohula,” imbuh dia.

Kendati demikian, Burhan mengakui jika saat ini masih tersisa sejumlah persoalan antara masyarakat dan pihak perusahaan pabrik gula yang belum diselesaikan. Kata dia, masalah akan dituntaskan satu per satu.

“Bapak bupati sudah memerintahkan Camat Tolangohula dan kepala desa untuk mencatat semua persoalan yang terjadi antara masyarakat dan pabrik gula, baik persoalan, tonase, jalan rusak, dan polemik lahan. Masalah akan kami selesaikan satu per satu,” ungkap Burhan.

Burhan mengajak masalah di Kecamatan Tolangohula untuk tidak diperdebatkan lagi. Sebab, pihak perusahaan pabrik gula telah berjanji akan menyelesaikan segala persoalan.

“Masalah seperti ini jangan diperdebatkan, tapi bagaimana harus diselesaikan. Intinya di situ, kalau terus menerus diperdebatkan maka tidak akan selesai. Yang jelas pihak manajemen pabrik siap menyelesaikan semua persoalan,“ pungkas Burhan.

Penulis: Even Makanoneng