Regional
PABDESI Protes ADD Rp10,3 Miliar Tersumbat di Bank SulutGo

Kronologi, Gorontalo – Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (PABDESI) di Kabupen Gorontalo protes karena Anggaran Dana Desa (ADD) tersumbat di Bank Sulawasi-Gorontalo (SulutGo) Cabang Limboto, meski administrasi telah dipenuhi.
“Sampai sekarang ADD belum masuk rekening desa, padahal proses administrasi sudah selesai di meja pemerintah. Sudah dua pekan kami menunggu, tapi belum ada reasasi. Anggaran ini sepertinya tersumbat di Bank SulutGo,” kata Ketua PABDESI Kabupen Gorontalo, Wowiling Habibullah, Senin (13/3/2023).
Pria yang akrab disapa Reza ini menuturkan, khusus ADD di Desa Hutada’a untuk per bulan Januari dan Februari 2023 kurang lebih Rp60 juta. Anggaran ini semestinya telah masuk dalam rekening kas desa dan dikelola pemerintah desa, namun sampai saat ini belum terealisasi.
“Ini baru untuk desa saya, belum untuk 165 desa lainnya. Problem seperti ini bukan saja mengganggu program yang ada di desa, termasuk pelayanan masyarakat pun terhambat,” cetus Reza.
“Kalau sampai dengan hari Rabu pekan ini ADD kami belum juga masuk ke kas desa, kami pastikan bahwa kami akan menyurat ke Bank SulutGo tingkat pusat. Jujur pelayanan seperti ini yang membuat kami tidak nyaman,” sambung Reza.
Terpisah, Pelaksana tugas Kepala Dinas Keuangan, Heriyanto Manan menyampaikan, bahwa proses penagihan atau pengurusan dokumen tagihan ADD telah dimulai sejak pekan lalu sampai dengan tahap finalisasi administrasi.
“Seluruh prosedur normatif terkait dengan pengajuan tagihan di Badan Keuangan Daerah Kabupaten Gorontalo, sudah selesai dan sudah kami serahkan ke pihak Bank SulutGo dalam bentuk Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D). Di mana di dalamnya kami selaku PPKD (Pelaksana Pengelola Keuangan Desa) memerintahkan Bank SulutGo untuk memindahkan sejumlah dana dari kas daerah ke rekening kas desa,” ujar Heriyanto.
Lebih dari itu, seluruh syarat normatif terkait dengan proses kliring telah dilakukan dan dipenuhi Badan Keuangan Daerah. Namun, kata Heriyanto, dana ADD belum juga masuk ke rekening kas desa.
“Kami pun bertanya-tanya apa penyebab sampai pekan ini dana ADD belum juga masuk ke rekening kas desa. Ada 18 SP2D untuk 166 desa se Kabupaten Gorontalo dengan jumlah dana kotor sebesar Rp10,3 miliar atau senilai Rp 10.036.568.926,” tutup Heriyanto.
Kronologi telah berupaya meminta penjelasan dengan mendatangi langsung Bank SulutGo Cabang Limboto. Namun Direktur Bank SulutGo Cabang Limboto, Tomy Gobel, tidak berada ditempat.
“Bapak (Direktur Tomy Gobel) tidak berada ditempat. Pejabat yang ada di kantor tidak mau memberi komentar, karena bukan wewenang mereka,” jawab Moh. Iqbal Duda salah seorang Satpam.
Penulis: Even Makanoneng
-
Regional6 hari ago
Ajudan Kapolda Gorontalo Ditemukan Tak Bernyawa, Ada Luka Tembak
-
Regional6 hari ago
Polda Gorontalo Angkat Suara soal Temuan Mayat Ajudan Kapolda
-
Regional4 hari ago
Pendapat Dokter Forensik Mabes Polri usai Visum Briptu Rully
-
Regional5 hari ago
Polda Gorontalo: Briptu Rully Bukan Ajudan Kapolda, tapi Spripim Pengamanan
-
Regional6 hari ago
Olah TKP Penemuan Mayat Ajudan Kapolda Selesai, Police Line Dicopot
-
Regional6 hari ago
Polda Gorontalo Ucapkan Bela Sungkawa untuk Almarhum Briptu R
-
Headline6 hari ago
BEM UI Bikin Meme Puan Berbadan Tikus, Teddy Garuda: Mahasiswa Jangan Sampai Jadi Pion
-
Regional1 hari ago
HP Briptu Rully Akan Diperiksa Bareskrim Polri Pakai Cellebrite