KPU Gorut Sebut Tak Ada Dampak Signifikan Akibat Pemekaran Dapil

Kronologi, Gorontalo – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), memastikan tidak ada dampak yang signifikan dalam pemekaran Daerah Pemilihan (Dapil). Diketahui, saat ini jumlah Dapil di Gorut menjadi 6 dari yang sebelumnnya berjumlah 4 Dapil.

Perubahan dapil tersebut telah ditetapkan dalam Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2023, tentang Daerah Pemilihan dan alokasi kursi anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dalam Pemilu Tahun 2024.

Komisioner KPU Gorut, Divisi Teknis Penyelenggaraan, Gandhi Akase Tapu, mengatakan, dari jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan Pemilih masih tetap seperti biasa, kalau pun ada penambahan jumlah TPS ditegaskannya bukan karena adanya perubahan dapil tersebut.

“Sebenarnya dengan berubahnya dapil ini tidak ada pembengkakan biaya,” kata Gandhi, saat dihubungi wartawan, Selasa (7/2/2023).

Untuk sosialisasi pemekaran Dapil tersebut kata Gandhi, dengan adanya keterbatasan, pihaknya akan memaksimalkan sosialisasi melalui Panitia Pemungutan Suara (PPS).

Namun, ada satu dampak yang terjadi ketika pemekaran dapil tersebut, yakni dari pencetakan surat suara yang dicetak

“Misalnya ada yang di dua dapil yang berubah yang biasanya hanya satu surat suara menjadi dua surat suara, dan saat ini ada 5 jenis surat suara di dapil itu,” tuturnya.

“Otomatis membengkak dari sisi surat suaranya, hanya dari sisi penyelenggara, TPS, dan sebagainya itu tidak ada,” tutupnya.

Adapun pemekaran 6 dapil tersebut, yakni Gorut 1 Kecamatan Kwandang dengan 6 kursi, Gorut 2, Kecamatan Tomilito dan Ponelo Kepulauan dengan 3 kursi. Gorut 3, Kecamatan Gentuma Raya dan Atinggola dengan 4 kursi, Gorut 4, Kecamatan Tolinggula dan Biau dengan 3 kursi. Gorut 5, Kecamatan Sumalata dan Sumalata Timur dengan 4 kursi serta Gorut 6, Monano dan Anggrek dengan 5 kursi.

Reporter: Dani Baderan
Editor: Alfian Risfil A