Headline
Bela Paloh, Waketum Golkar: NasDem Usung Anies Tak Langgar Etika Koalisi Jokowi

Kronologi, Jakarta – Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan keputusan NasDem mendeklarasikan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) 2024 tidak melanggar etika politik koalisi pemerintahan.
Nurdin lantas memberi contoh langsung dari pengalaman Golkar yang menetapkan Ketum Airangga Hartarto sebagai Capres. Golkar dan NasDem sama-sama berada di koalisi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Etika mana yang dilanggar? Partai Golkar misalnya dalam Munas 2019 sudah menetapkan Pak Airlangga sebagai capres, apakah kita komunikasi kepada koalisi dan presiden? Tidak,” kata Nurdin dilansir dari CNN TV, Senin (6/2/2023).
Selain Golkar, Nurdin juga memberikan contoh Partai Gerindra yang menetapkan Ketum Prabowo Subianto sebagai capres. Menurutnya, yang tidak beretika adalah menteri yang tidak mundur setelah ditetapkan sebagai capres.
“Yang tidak beretika kalau menterinya sudah resmi jadi capres tapi tidak mundur. Saya, kalau Pak Airlangga sudah resmi, saya akan sarankan beliau mundur,” ujarnya.
Sebagai pengurus Golkar, Nurdin mengaku ingin Airlangga fokus dengan persiapan kontestasi Pilpres 2024, dan tak lagi membebani pikiran dengan tugas negara.
“Kalau Pak Airlangga sudah resmi capres sebaiknya mundur. Supaya konsentrasi sebagai capres untuk menang, jangan terpecah pikirannya beliau di pemerintahan,” katanya.
Lebih lanjut, Nurdin mengatakan partai koalisi pemerintah wajib mendukung program Jokowi. Namun, menurutnya, partai koalisi tak masalah jika mendukung sosok tertentu jelang Pilpres 2024.
“Jadi kalau konteksnya untuk mendukung semua program visi misi Pak Jokowi itu adalah kewajiban daripada sebuah koalisi untuk mendukung pemerintah,” ucapnya.
“Tapi saat berbicara dalam konteks politik dalam persiapan untuk 2024 itu tidak ada hal etika yang dilanggar,” imbuhnya.
Nurdin pun mengingatkan tugas parpol adalah mencari calon presiden yang dianggap bisa memimpin bangsa. Menurutnya, parpol pun harus membentuk koalisi untuk memenuhi presidential threshold untuk mengusung capres.
“Karena ada presidential threshold, maka harus ada koalisi. Tapi ketika sudah masuk koalisi, kewajiban partai itu mendukung visi misi presiden,” ujar Nurdin.
NasDem telah resmi mengusung Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024. Partai besutan Surya Paloh itu tengah membangun koalisi dengan Demokrat dan PKS. Mereka menamainya Koalisi Perubahan.
Di tengah rencana ini, relasi Surya Paloh dan Jokowi dikabarkan renggang. Sampai akhirnya, Jokowi memanggil Paloh ke Istana beberapa hari lalu.
Usai pertemuan itu, Paloh bertandang ke markas Golkar. Paloh dan elite NasDem bertemu dengan Airlangga dan jajaran pengurus partai beringin. Mereka tak menutup kemungkinan koalisi.
Golkar sendiri sudah membentuk koalisi bersama PAN dan PPP dari jauh-jauh hari. Namun, hingga kini koalisi ketiga parpol itu belum mengumumkan pasangan capres dan cawapres yang bakal diusung.
Editor: Alfian Risfil A
-
Regional5 jam ago
Jawaban Orang Tua Viecri soal Laporan Polisi Sopir Truk
-
Megapolitan6 jam ago
Kongres MAPKB Diharapkan Jadi Momentum untuk ‘Merefresh Ulang’ Keluarga Besar Betawi
-
Regional5 jam ago
Sopir Truk di Gorontalo Lapor Polisi Usai Dianiaya 2 Pejabat
-
Nasional6 jam ago
Mega Minta Ganjar Tak Sungkan Akui ‘Petugas Partai’
-
Internasional3 jam ago
Tabrakan Kereta Api di India: 288 Orang Tewas, 850 Luka Serius
-
Regional4 hari ago
Marten Taha Kenalkan Transaksi Digital Qris kepada Siswa SMP
-
Regional5 hari ago
Marten Taha Apresiasi Bank Indonesia Atas Pengenalan Transaksi Digital di Sekolah