Tidak Pernah Nyatakan Keluar, Thariq Modanggu Masih Kader PDIP

Kronologi, Gorontalo – Kabar tentang masuknya Bupati Gorontalo Utara (Gorut), Thariq Modanggu ke Partai Golongan Karya (Golkar), menjadi perbincangan hangat beberapa hari ini.

Namun sampai saat ini Thariq Modanggu diketahui masih menjadi kader dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Hal tersebut juga dikuatkan oleh pernyataan Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Gorut, Mohamad Sidik Nur, menanggapi kabar masuknya Thariq ke Golkar.

“Iya, soal masuknya pak Thariq Modanggu ke Golkar itu telah kami dengar, dan beritanya di mana-mana. Hanya saja di PDIP, beliau masih kader partai,” kata Sidik, saat dihubungi Kamis (26/1/2023).

Dijelaskan Sidik Nur, Thariq Modanggu memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP yang diterbitkan pada 31 Juli 2019 yang ditandatangani langsung oleh Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri.

“Sebelumnya juga pak Thariq Modanggu telah mengikuti pendidikan politik PDIP yakni Sekolah Kader Calon Kepala Daerah dan menjadi lulusan terbaik,” ungkap dia.

KTA PDIP, Thariq Modanggu.

Pembuktian lainnya, kata Sidik Nur, Thariq Modanggu pernah menyatakan dengan tegas bahwa ia masih kader PDIP yang dimuat pada media cetak yang terbit pada 29 Oktober 2021.

“Selain itu juga beliau pada saat pelaksanaan Musyawarah Anak Cabang (Musancab) ikut hadir juga. Dan ini menunjukkan eksistensinya sebagai kader PDIP,” tuturnya.

Namun untuk komentar PDIP terhadap masuknya Thariq dengan partai Golkar, PDIP belum bisa mengomentari hal tersebut.

“Di sini saya hanya menegaskan bahwa sampai saat ini beliau masih kader, dan belum ada pernyataan secara resmi dirinya ingin keluar dari PDIP” ujarnya.

Pernyataan Thariq Modanggu masih kader PDIP yang dimuat di media massa edisi Jumat, 31 Juli 2019.

Sedangkan untuk pilihan politik, kata Sidik, hal itu merupakan hak masing-masing. Namun ia mengingatkan tentang persoalan etika berpolitik.

“Namun kembali lagi pada persoalan etika kita berpolitik. Silakan memilih mana yang sesuai. Namun jangan lupa ada etika yang mungkin itu mengatur kita dalam menentukan sikap,” tandasnya.

Penulis: Dani Baderan